Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

 Tulis Artikel dan dapatkan Bayaran Tiap Kunjungan Rp 10-25 / kunjungan. JOIN SEKARANG || INFO LEBIH LANJUT

Eudoxus



Eudoxus
(408 SM – 355 SM)



Riwayat

Eudoxus adalah anak Arsghnes yang lahir di Cnidus, Asia kecil (sekarang Turki). Dia pergi ke Tarentum, Italia untuk belajar pada Archytas *. Archytas adalah salah seorang pengikut Pythagoras (pythagorean). Problem menggandakan kubus (problem klasik) yang “menyihir” Archytas juga menarik hati Eudoxus, selain mempelajari teori angka dan teori musik.
Merasa bosan menetap di satu tempat, Eudoxus pergi ke Sisilia, dan belajar tentang obat-obatan pada Philiston, sebelum berangkat menuju Athena bersama-sama dengan fisikawan masa itu, Theomedon. Selama 2 bulan di Athena, Eudoxus secara teratur mengikuti kuliah Plato dan filsuf-filsuf lain pada akademi Plato.


Tidak lama meninggalkan Athena, dia menghabiskan beberapa tahun di Mesir untuk belajar astronomi pada pendeta-pendeta Heliopolis. Sudah tidak betah, dia pulang ke tanah kelahirannya, Cnidus di bagian barat laut Asia kecil, selatan laut Maruma. Di sini dia mendirikan sekolah yang sangat terkenal dan memunyai banyak pengikut. Tahun 368 SM, Eudoxus berkunjung kembali ke Athena bersama beberapa pengikutnya.

 

Hubungan dengan Plato

Eudoxus adalah teman sekaligus murid Plato. Eudoxus memperluas jangkauan menghitung luas bentuk-bentuk geometri dengan menggunakan pertambahan angka-angka yang sangat kecil (infinitesimal). Dia terlalu miskin untuk belajar di akademi Athena, sehingga di tinggal di Piraeus, dan setiap hari dia berangkat ke akademi Plato.** Meskipun Plato bukan seorang matematikawan, Plato mencoba menekuni matematika atas dorongan murid berbakat ini, Eudoxus.
Eudoxus menjelajah Mesir dan Yunani untuk belajar Geometri. Eudoxus menemukan “metode makin lama makin kecil”, untuk menghitung luas bentuk-bentuk geometri. Sebagai contoh, dia menghitung luas lingkaran dengan menjumlah luas segi empat-segi empat kecil, yang lebih mudah dihitung luasnya. Cara yang mirip juga digunakan Archimedes untuk menghitung besar Л (pi), namun dengan menggunakan segi enam, bukan segi empat. Metode ini sekarang dipakai dalam integral kalkulus.


Teori Planet

Eudoxus juga menciptakan teori tentang planet, yang sangat terkenal dan diterbitkan dalam buku On Velocities yang sekarang tidak diketahui rimbanya. Barangkali pengaruh Pythagoras masih kental lewat gurunya, Archytas. Tidaklah mengherankan Eudoxus mengembangkan sistem yang didasarkan pada silinder mengikuti Pyhtagoras bahwa silinder adalah bentuk paling sempurna. Banyak pemerhati percaya bahwa Plato mendapat inspirasi tentang gerakan planet dari Eudoxus.





* Archytas (428 SM – 347 SM) dari Tarentum adalah murid Philolaus yang menjadi pendukung filosofi Pythagoras bahwa matematika adalah jalan untuk memahami segala sesuatu.
** Ada dugaan Eudoxus dan Plato tidak cocok. Barangkali karena kemampuan analitis Eudoxus sebagai matematikawan lebih tinggi dari Plato. Tentang pemikiran kedua orang itu tidak jelas, siapa memberi pengaruh kepada lainnya.

Posting Komentar untuk "Eudoxus"