Defenisi dan Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Dalam kehidupan manusia sehari-hari pasti tidak pernah terlepas dari suatu kegiatan yang dinamakan belajar. Hal ini dapat terjadi dimana saja, kapan saja, oleh siapa saja dan melalui apa saja. Kegiatan belajar tidak akan pernah berhenti selama manusia memiliki kehidupan, karena adanya banyak perubahan dari waktu ke waktu yang menuntut manusia untuk selalu belajar.
Dalam dunia pendidikanpun belajar merupakan suatu kunci yang menentukan berhasil tidaknya suatu pendidikan tersebut. Tanpa adanya suatu proses belajar dan pembelajaran yang baik maka dapat dikatakan pendidikan tersebut tidak akn berjalan dengan lancar. Maka dari itulah belajar harus berjalan dengan baik agar tercapai tujuan yang baik seperti yang diharapkan.
Kegiatan belajar tersebut dapat dialami oleh orang yang sedang belajar. Belajar yang dialami oleh pelajar ada hubungannya dengan usaha pembelajaran yang dilakukan oleh pembelajar (guru). Pada satu sisi, belajar yang dialami oleh pelajar terkait dengan pertumbuhan jasmani yang siap berkembang. Pada sisi lain, kegiatan belajar yang juga berupa perkembangan mental tersebut juga didorong oleh tindakan pendidikan ayau pembelajaran.
Dengan kata lain, belajar ada kaitannya dengan usaha pembelajar. Dari segi siswa, belajar yang dialami sesuai dengan pertumbuhan jasmani dan perkembangan mental, akan menghasilkan hasil belajar sebagai perwujudan emansipasi siswa menuju kemandirian. Dari segi guru, kegiatan belajar siswa merupakan akibat dari tindakan pendidikan atau pembelajaran. Proses belajar siswa tersebut menghasilkan perilaku yang dikehendaki, suatu hasil belajar sebagai dampak pengajaran.
Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari.
Pembelajaran mengandung makna adanya kegiatan mengajar dan belajar, dimana pihak yang mengajar adalah guru dan yang belajar adalah siswa yang berorientasi pada kegiatan mengajarkan materi yang berorientasi pada pengembangan pengetahuan, sikap dan ketrampilan siswa sebagai sasaran pembelajaran. Dalam proses pembelajaran akan mencakup berbagai komponen lainnya, seperti media, kurikulum dan fasilitas pembelajaran.
Kunci pokok pembelajaran ada pada guru (pengajar), tetapi bukan berarti dalam proses pembelajaran hanya guru yang aktif sedangkan siswa pasif. Pembelajaran menuntut keaktifan kedua belah pihak yang sama-sama menjadi subjek pembelajaran. Jadi jika pembelajaran ditandai oleh keaktifan guru sedangkan siswa pasif, maka pada hakikatnya kegiatan itu hanya disebut mengajar. Demikian pula bila pembelajaran dimana siswa yang aktif tanpa melibatkan keaktifan guru untuk mengelolanya secara baik dan terarah, maka hanya disebut belajar. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran menunutut keaktifan guru dan siswa.
Teori belajar dan pembelajaran:
Tujuan belajar penting bagi guru dan siswa itu sendiri. Dalam desain intruksional guru merumuskan tujuan intruksional khusus atau sasaran belajar siswa. Rumusan tersebut disesuaikan dengan perilaku yang hendak dilakukan oleh siswa. Dapat dikatakan bahwa guru memberikan informasi tentang sasaran belajar. Bagi siswa, sasaran belajar tersebut merupakan tujuan belajar sementara. Dengan belajar, maka kemampuan siswa akan lebih meningkat. Meningkatnya kemampuan siswa mendorong siswa untuk mencapai tujuan belajar yang baru.
Dari kegiatan interaksi belajar – mengajar, guru membelajarkan siswa dengan harapan bahwa siswa belajar. Pada ranah kognitif siswa dapat memiliki pengetahuan, pemahaman, dapat menerapkan, melakukan analisis, sintesis dan mengevaluasi. Pada ranah afektif siswa dapat melakukan penerimaan, partisipasi, menentukan sikap, mengorganisasi, dan membentuk pola hidup. Pada ranah psikomotorik siwa dapat mempersepsi, bersiap diri, membuat gerakan – gerak baru.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran
a. Lingkugan sosial
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku menjadi lebih baik tidak hanya dalam bentuk pengetahuan namun juga dalam bentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak maupun penyesuaian diri. Sedangkan pembelajaran adalah suatu proses komunikasi intuk menyampaikan suatu informasi sesuai dengan bahan ajaran atau kurikulum yang bisa dilakukan oleh guru, oranglain ataupun penulis buku dan media. Dalam proses belajar dan pembelajaran dituntut untuk adanya saling keaktifan antara guru dan siswa agar tujuan dari proses belajar dan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
__________________
*) Septi Wulandari, penulis adalah mahasiswa STKIP PGRI Pacitan Progam Studi Pendidikan Bahasa Inggris kelas A. Makalah disusun guna memenuhi sebagian tugas individu pada mata kuliah Belajar dan Pembelajaran tahun akademik 2013/2014 dengan dosen pengampu Afid Burhanuddin, M.Pd.
img: hipwee.com |
HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Menurut Nana Sudjana (2002), pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar dan mengajar di dalam kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru dan siswa saling bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian.Kegiatan belajar tersebut dapat dialami oleh orang yang sedang belajar. Belajar yang dialami oleh pelajar ada hubungannya dengan usaha pembelajaran yang dilakukan oleh pembelajar (guru). Pada satu sisi, belajar yang dialami oleh pelajar terkait dengan pertumbuhan jasmani yang siap berkembang. Pada sisi lain, kegiatan belajar yang juga berupa perkembangan mental tersebut juga didorong oleh tindakan pendidikan ayau pembelajaran.
Dengan kata lain, belajar ada kaitannya dengan usaha pembelajar. Dari segi siswa, belajar yang dialami sesuai dengan pertumbuhan jasmani dan perkembangan mental, akan menghasilkan hasil belajar sebagai perwujudan emansipasi siswa menuju kemandirian. Dari segi guru, kegiatan belajar siswa merupakan akibat dari tindakan pendidikan atau pembelajaran. Proses belajar siswa tersebut menghasilkan perilaku yang dikehendaki, suatu hasil belajar sebagai dampak pengajaran.
DEFINISI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang pokok dan penting dalam keseluruhan proses pembelajaran.Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari.
Pembelajaran mengandung makna adanya kegiatan mengajar dan belajar, dimana pihak yang mengajar adalah guru dan yang belajar adalah siswa yang berorientasi pada kegiatan mengajarkan materi yang berorientasi pada pengembangan pengetahuan, sikap dan ketrampilan siswa sebagai sasaran pembelajaran. Dalam proses pembelajaran akan mencakup berbagai komponen lainnya, seperti media, kurikulum dan fasilitas pembelajaran.
Kunci pokok pembelajaran ada pada guru (pengajar), tetapi bukan berarti dalam proses pembelajaran hanya guru yang aktif sedangkan siswa pasif. Pembelajaran menuntut keaktifan kedua belah pihak yang sama-sama menjadi subjek pembelajaran. Jadi jika pembelajaran ditandai oleh keaktifan guru sedangkan siswa pasif, maka pada hakikatnya kegiatan itu hanya disebut mengajar. Demikian pula bila pembelajaran dimana siswa yang aktif tanpa melibatkan keaktifan guru untuk mengelolanya secara baik dan terarah, maka hanya disebut belajar. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran menunutut keaktifan guru dan siswa.
RUANG LINGKUP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Ciri- ciri perubahan tingkah laku dalam belajar yaitu:- Perubahan terjadi secara sadar
- Perubahan dalam belajar bersifan kontinu dan fungsional.
- Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.
- Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.
- Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.
- Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Teori belajar dan pembelajaran:
- Behavioristik.
- Humanistik.
- Kognitif.
- Konstruktivistik.
- Pemrosesan informasi.
- Kecerdasan ganda.
- Kerja otak (neuroscience).
Tujuan belajar penting bagi guru dan siswa itu sendiri. Dalam desain intruksional guru merumuskan tujuan intruksional khusus atau sasaran belajar siswa. Rumusan tersebut disesuaikan dengan perilaku yang hendak dilakukan oleh siswa. Dapat dikatakan bahwa guru memberikan informasi tentang sasaran belajar. Bagi siswa, sasaran belajar tersebut merupakan tujuan belajar sementara. Dengan belajar, maka kemampuan siswa akan lebih meningkat. Meningkatnya kemampuan siswa mendorong siswa untuk mencapai tujuan belajar yang baru.
Dari kegiatan interaksi belajar – mengajar, guru membelajarkan siswa dengan harapan bahwa siswa belajar. Pada ranah kognitif siswa dapat memiliki pengetahuan, pemahaman, dapat menerapkan, melakukan analisis, sintesis dan mengevaluasi. Pada ranah afektif siswa dapat melakukan penerimaan, partisipasi, menentukan sikap, mengorganisasi, dan membentuk pola hidup. Pada ranah psikomotorik siwa dapat mempersepsi, bersiap diri, membuat gerakan – gerak baru.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran
- Faktor internal
- Kecerdasan
- Motivasi
- Minat
- Sikap
- Bakat
- Faktor eksternal
a. Lingkugan sosial
- Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar seorang siswa.
- Lingkungan sosial masyarakat.
- Lingkungan sosial keluarga, misalnya ketegangan keluarga, sifat orangtua, tata letak rumah dan pengelolaan keluarga.
- Lingkungan alamiah, sperti kondisi udara dan cuaca.
- Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar misalnya fasilitas belajar, kurikulum, peraturan sekolah, buku panduan dan sebagainya.
- Faktor materi pelajaran.
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku menjadi lebih baik tidak hanya dalam bentuk pengetahuan namun juga dalam bentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak maupun penyesuaian diri. Sedangkan pembelajaran adalah suatu proses komunikasi intuk menyampaikan suatu informasi sesuai dengan bahan ajaran atau kurikulum yang bisa dilakukan oleh guru, oranglain ataupun penulis buku dan media. Dalam proses belajar dan pembelajaran dituntut untuk adanya saling keaktifan antara guru dan siswa agar tujuan dari proses belajar dan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
__________________
*) Septi Wulandari, penulis adalah mahasiswa STKIP PGRI Pacitan Progam Studi Pendidikan Bahasa Inggris kelas A. Makalah disusun guna memenuhi sebagian tugas individu pada mata kuliah Belajar dan Pembelajaran tahun akademik 2013/2014 dengan dosen pengampu Afid Burhanuddin, M.Pd.
Posting Komentar untuk "Defenisi dan Hakikat Belajar dan Pembelajaran"