Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

 Tulis Artikel dan dapatkan Bayaran Tiap Kunjungan Rp 10-25 / kunjungan. JOIN SEKARANG || INFO LEBIH LANJUT

Isaac Barrow



Isaac Barrow
(1630 – 1677)
 
Isaac Barrow



Masa kecil

Thomas Barrow, seorang pedagang TPT (tekstil dan produk tekstil), menikah dengan Ann Buggin, anak William Buggin di North Cray, Kent, pada tahun 1624. Enam tahun kemudian baru lahir seorang anak, Isaac Barrow. Ketika Barrow berusia 6 tahun, Ann Buggin meninggal. Merasa sulit mengasuh anak, Thomas mengirim Isaac kecil untuk diasuh oleh kakeknya. Thomas menikah dua tahun kemudian, agar Isaac mau pulang dari ayahnya dan kembali di bawah asuhannya. Thomas bercita-cita agar anaknya menjadi seorang intelektual.

Oleh karena itu Thomas mengirim Isaac belajar di Charterhouse dan mau membayar dua kali lipat agar Isaac mendapat perhatian istimewa. Isaac tidak mendapat perhatian istimewa dan pendidikannya terbengkelai. Mendengar hal ini, Isaac dipindahlan ke Felstead, Essex, pada tahun 1640 yang saat itu dikenal dengan disiplin keras. Di sini Isaac menunjukkan kemajuan pesat baik dalam karakter maupun dalam pelajaran. Mempelajari bahasa Yunani, Latin, Ibrani dan logika sebagai persiapan memasuki universitas. Baru dua tahun di Felstead, Thomas mengalami kerugian karena pemberontakan Irlandia, dan tidak mampu membayar uang sekolah Isaac. Kepada sekolah, melihat kecerdasan Isaac, disuruh menjadi pembimbing Thomas Fairfax.
Tahun 1643, Barrow mandapat bea siswa dari yayasan Peterhouse, Cambridge, karena pamannya adalah anggota yayasan, namun Barrow pergi ke Oxford karena saudaranya menjadi konglomerat TPT di sana. Oxford, saat itu, berada dalam kungkungan karena menentang sistem kerajaan.


Masa sekolah
Tahun 1644, Barrow pergi ke London dibiayai oleh Thomas Fairfax, namun hanya bertahan selama enam bulan saja. Fairfax bangkrut dan meninggalkan Barrow terlunta-lunta, namun Barrow berjanji kepada bekas teman sekolah ini bahwa dia akan masuk ke Trinity College, Cambridge dengan dukungannya. Kungkungan terhadap Oxford berakhir dan Barrow menghubungi ayahnya untuk membantu membiayai. Dupond, seorang profesor bahasa Yunani di Cambridge, mengetahui kecerdasan Barrow membiarkannya kuliah tanpa dipungut biaya. Di sini Barrow belajar bahasa Yunani, Latin, Ibrani, Perancis, Spanyol, Italia, kepustakaan, geografi bahkan theologi. Matematika diajarkan setelah tahun kedua. Barrow mulai belajar aritmatika, geometri dan optik. Lulus pada tahun 1649 dan memberi pidato yang mengkritik kurangnya pelajaran matematika dan sains. Untuk membuktikan ucapannya itu, Barrow belajar matematika secara lebih mendalam. Antusias dan keinginan untuk mengajar membuat Barrow – dengan dukungan rekan-rekannya, mendirikan yayasan bagi pembelajaran matematika di Cambridge. 
Tahun 1652, Barrow lulus dan mendapat gelar MA. Kembali pidato pengukuhannya dengan mengemukakan perlunya pengajaran bahasa  Yunani, Latin dan studi kepustakaan untuk memahami ilmu-ilmu dasar-dasar dalam pengajaran. Mengusulkan agar universitas juga menyelenggarakan pengajaran untuk subyek seperti: bahasa Arab, bahasa-bahasa modern seperti Perancis, Spanyol dan Italia, matematika dan sains.    
 

Barrow menjadi pengelana

Barrow diangkat sebagai pengajar universitas dan mempelajari theologi setelah terlebih dahulu disumpah. Beberapa saat menekuni ilmu pengobatan sebelum kembali ke theologi. Mempelajari sejarah gereja membuat Barrow juga harus memahami astronomi dan akhirnya harus berpaling pada geometri. Barrow belajar sendiri, sebelum – untuk membantu pemahaman orang awam, menulis edisi sederhana karya Euclid, Elements, yang dicetak pada tahun 1655 dan mampu bertahan sebagai buku teks selama lebih dari 50 tahun. Barrow disuruh menggantikan posisi profesor Dupond, namun berkilah dengan alasan bahwa dia tidak dapat mengajar, kurang pengalaman, namun sebenarnya adalah pandangan politik Barrow tidak sejalan dengan pihak universitas.
Untuk menghindar, Barrow, pada tahun 1655, naik kapal pergi ke Perancis, dengan biaya ditanggung oleh pihak universitas selama tiga tahun. Tujuan adalh melakukan studi banding dan secara rutin harus mengirim laporan, lewat surat, kepada universitas. Sembilan bulan pertama di Perancis, tidak sesuai dengan harapannya. Tidak ada yang dapat dipelajari kecuali sempat bertemu dengan  Roberval. Awal tahun 1656, pergi ke Florence dan tinggal selama 8 bulan. Roma tidak sempat dikunjungi karena sedang dilanda wabah. Di Florence, Barrow bertemu dengan Carolo Renaldini, seorang penulis aljabar dan Vincenzo Viviani, murid terakhir Galileo. Persinggahan berikutnya adalah Turki. Tinggal di Smyrna selama tujuh bulan, sebelum menuju Konstantinopel. Menetap di sana selama satu setengah tahun di tempat kediaman duta besar Inggris. Barrow minta perpanjangan dengan dalih masih ingin mempelajari theologi teristimewa gereja Yunani setempat. Dengan kondisi keuangan yang tidak memadai lagi, Barrow mengakhiri penjelajahan dan pulang pada penghujung tahun 1658. Ketika kapal singgap di Venice, kapal terbakar bersama dengan semua bahan dan bekal yang sudah dikumpulkan. Meneruskan penjalanan pulang dengan melewati Jerman dan Belanda, dan baru sampai di Cambridge pada bulan September 1659.


Menjadi guru Newton
Sampai di Cambrige ternyata terjadi banyak perubahan situasi politik dalam semangat restorasi yang dicanangkan oleh Charles II. Posisi profesor Dupond yang diincar karena perbedaan pandangan politik, ternyata masih dijabat dan Barrow tetap merupakan calon tunggal. Barrow menjadi profesor pengganti dan mendapat gaji yang tidak mampu memenuhi keperluan hidup. Gaji kecil dan minat kepada matematika tinggi membuat Barrow meninggalkan Cambridge dan menjadi profesor geometri di Gresham College, London. Gaji lebih besar, mengajar hanya beberapa jam saja dan tetap mengajar bahasa Yunani di Cambridge membuat Barrow punya banyak waktu untuk melakukan penelitian. Hasilnya adalah dia merencanakan mempublikasikan karya-karyanya yang mencakup topik “Proyeksi Benda-benda Berbentuk Lingkaran” dan “Perspektif.”
Barrow termasuk salah satu dari 150 ilmuwan terkemuka yang dipilih oleh Royal Society. Hubungan dengan universitas tidak baik dan sedikit sumbangsihnya, akhirnya Barrow dikeluarkan dari Society. Atas prakarsa Henry Lucas dibentuklah jabatan profesor pada Cambridge dan Barrow menempati posisi itu.
Awal tahun 1664, Barrow mengajar enam topik matematika dasar. Ditambah dengan sembilan topik lagi menjelang akhir tahun.  Tahun 1665 ditambah lima topik dan mulai mengajar geometri. Tidak lama kampus ditutup karena wabah. Dibuka kembali tahun 1666 ditambah delapan topik namun kampus kembali ditutup pada bulan Juni.- masih karena wabah.  Tahun 1667 kampus dibuka kembali dan mahasiswa diajar geometri dan disusul optik pada tahun 1668 -1669.  Isaac Newton menjadi siswa sekaligus teman diskusi Barrow pada periode ini.


Karya-karya Barrow
Seperti sudah disebutkan di atas buku pertama karya Barrow adalah Elements karya Euclid yang disederhanakan terbit tahun 1655 dalam bahasa Latin sebelum muncul versi bahasa Inggris pada tahun 1660. Tahun 1657 menerbitkan Data. Bahan-bahan kuliah selama periode tahun 1664 sampai 1666 diterbitkan pada tahun 1683 yang diberi judul Lectiones Mathematicae; sebagian besar berisi topik metafisika dasar dengan menggunakan pembuktian matematikal. Tahun 1669 mengeluarkan Lectiones on Opticae et Geometricae. Kelak karya ini direvisi, dikoreksi dan dilengkapi oleh Newton bahkan disisipi dengan fluxion temuannya. Tahun 1675, Barrow menerbitkan buku yang berisikan beberapa komentar tentang empat buku pertama Conics dari Apollonius dan pengembangan karya Archimedes dan Theodosius.


Pengabdian akhir
Tahun 1669, Barrow mengundurkan diri dan digantikan oleh Newton. Barrrow, oleh Charles II ditempatkan di Salibury pada tahun 1670, kemudian pada tahun 1673, Charles II menganugerahi Barrow keanggotaan Trinity yang menyatakan bahwa Barrow adalah interlektual terbaik Inggris. Tugas yang diemban adalah mengurangi campur tangan kerajaan dan membangun perpustakaan Wren. Ketika dalam perjalanan menuju London, pada tahun 1677, Barrow terserang demam parah. Mencoba diobati dengan opium seperti yang pernah dilakukannya selama di Konstantinopel, namun gagal. Barrow meninggal dan dimakamkan di Westminster Abbey.


Posting Komentar untuk "Isaac Barrow"