Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

 Tulis Artikel dan dapatkan Bayaran Tiap Kunjungan Rp 10-25 / kunjungan. JOIN SEKARANG || INFO LEBIH LANJUT

Edmond Halley



Astromomer termuda di dunia

Edmond Halley
(1656 – 1742)
 
Halley



Masa kecil

Edmond (atau Edmund) Halley adalah nama ayah dari – kurang kreatif memberi nama, dari Edmond Halley. Keluarga yang berasal dari Derbyshire sangat kaya karena memunyai pabrik sabun di London, dimana pada saat itu sabun masih menjadi komoditi yang mahal harganya dengan jangkauan pemasaran ke seluruh Eropa. Tanggal kelahiran Halley sendiri tidak jelas karena sistem kalender yang dianut oleh Inggris pada saat itu masih berbeda dengan yang ditetapkan oleh Vatican, Gregorian.
Ketika kebakaran besar melanda London, tak terkecuali pabrik sabun milik ayahnya juga terbakar habis, dimana pada saat itu usia Halley baru sepuluh tahun.

Namun hal ini tidak mengurangi hasrat orang tuanya agar Halley mengenyam pendidikan berkualitas. Mendapat pendidikan dari guru-guru pribadi yang diundang ke rumah sebelum masuk sekolah St. Paul. Begitu masuk sekolah ini kecerdasan Halley mulai tampak menonjol. Mahir dalam bahasa Latin dan matematika, menjadi pelajar teladan pada usia lima-belas tahun. Pada masa ini, Halley suka melakukan pengamatan dengan menggunakan kompas, belajar astronomi dengan globe sebagai alat peraganya.


Tertarik astronomi
Halley memasuki Queen College Oxford pada tahun 1673, ketika usianya mencapai 17 tahun. Bersiap menjadi seorang astronomer karena peralatan yang dimiliki sudah lengkap – dibelikan oleh kedua orangtuanya. Tahap awal adalah bekerja sama dengan Flamsteed (baca: Newton) yang menjadi astronomer kerajaan pada tahun 1675. Awalnya Halley menjadi asisten dalam melakukan pengamatan di Oxford dan Greenwich. Nama Halley juga disebut dalam makalah Flemsteed yang diberi judul Philosophical Transactions of the Royal Society, sebagai asisten pengamat yang berbakat dan teliti.
Hasil penting dari pengamatan yang dilakukan Halley di Oxford adalah ketika posisi Mars dan bulan sejajar pada bulan Agustus 1676, yang kemudian dibuat  makalah untuk Royal Society.  Tidak diketahui dengan jelas bagaimana karir Halley, namun yang diketahui bahwa pada tahun 1676 dia pergi menuju St. Helena – merupakan pulau kecil yang menjadi jajahan Inggris - yang terletak di samudra Altantik.
Penjelasan yang masuk akal adalah dibukanya observatorium milik Kerajaan di Greenwich pada tahun 1675. Ada pembagian tugas di sini, Flamsteed bertugas melakukan pemetaan untuk cakrawala bagian utara dan Halley memutuskan untuk melengkapinya dengan mengambil tugas sama namun untuk cakrawala bagian selatan.







Anggota Royal Society termuda
Untuk melakukan semua itu ada dukungan keuangan dari ayah selain dari Raja Charles II yang memberi surat pengantar agar perusahaan pelayaran East India membawa Halley dan asistennya ke St. Helena. Dukungan keuangan lain berasal dari Brouncker yang menjabat sebagai Presiden Royal Society dan Jonas Moore yang memunyai pengaruh besar dalam kapasitasnya sebagai pendiri Royal Observatoty.
Selama 2 tahun, terpencil, namun Halley mampu membuat katalog bintang-bintang yang terdapat di cakrawala bagian selatan sambil melakukan penyempurnaan terhadap peralatan untuk melakukan pengamatan. Terus mengamati planet Mercurius guna ditentukan  jaraknya dari matahari dengan menggunakan hukum ketiga dari Kepler.
Kembali ke Inggris pada tahun 1678 dengan membawa catatan-catatan pengamatannya yang tidak lama kemudian diterbitkan. Meskipun belum lulus dari Oxford, namun reputasinya sebagai astronomer sudah diakui khalayak. Lulus Oxford pada akhir tahun 1678 tanpa ujian, namun dianugerahi gelar oleh Raja Charles II. Terpilih sebagai anggota Royal Society pada tahun yang sama, umur 22 tahun, adalah anggota termuda Royal Society.  
Setahun kemudian Royal Society mengutus Halley untuk mendamaikan konflik  antara Hooke (baca: Newton) dan Hevelius. Melihat anak berumur 23 tahun ini, Hevelius yang berusia 68 tahun, merasa dilecehkan. Setelah Halley melakukan pemeriksaan atas penelitian Hevelius selama 2 bulan dapat disimpulkan bahwa hasil itu akurat. Awalnya menjadi murid namun ketenaran Halley membuat Flamsteed merasa tersingkir sehingga memberi rekomendasi agar Halley jangan menjadi astronomer.  


Berteman dengan Newton
Halley tidak mendapat posisi dalam mengajar di universitas. Waktu luangnya digunakan untuk menjelajah dan melakukan penelitian tanpa target. Tahun 1680, bersama temah sekolahnya, Robert Nelson, melakukan perjalanan ke negara-negara Eropa. Halley melihat komet saat melintas Calais dalam perjalanan menuju Paris, dan bersama Cassini memutuskan untuk menentukan orbit komet.
Setahun kemudian Halley sampai di Italia. Tinggal di sana sebelum pulang ke Inggris pada tahun berikutnya untuk menikah dengan Mary Tooke, tidak lama setelah ayahnya menikah kembali (ibu kandung Halley meninggal saat dia berumur sepuluh tahun).
Perkawinan kedua ayahnya membuat keluarga Halley bangkrut sehingga tidak ada dukungan keuangan baginya. Pada Maret 1684, ayahnya menghilang sebelum lima minggu kemudian ditemukan sudah meninggal. Pada saat ini, Halley sedang meneliti hal yang paling menarik, yaitu memperagakan hukum ketiga Kepler untuk disajikan pada pertemuan Royal Society pada awal tahun 1684. Halley bersama dengan Wren, Hooke berusaha menunjukkan bahwa orbit elipstikal planet namun gagal. Halley, kemudian meminta bantuan Newton di Cambridge yang dikenal dua tahun sebelumnya, dan ternyata Newton sudah memunyai pembuktian namun tidak pernah dipublikasikan. Mengetahui hal ini, Halley langsung mengusulkan agar Principia Mathematica diterbitkan dengan biaya ditanggung sepenuh dirinya karena Royal Society juga sedang dalam kesulitan keuangan.


Membuat bagan meteorologi 
Tanpa Halley, buku Newton tidak akan pernah diterbitkan. Halley tidak tergolong orang yang berkecukupan dan hasil penjualan buku itu baru digunakan untuk melunasi. Rupanya bertindak sebagai penyandang dana ini membuat Halley diterima oleh kalangan akademisi, sehingga pada tahun 1691 dia diangkat untuk mengisi jabatan astronomi di Oxford. Hampir semua orang memberi dukungan dan hanya Flamsteed yang menyatakan ketidaksetujuannya.
Flamsteed, pada saat ini, sedang berseteru dengan Newton, karena jasa-jasanya sebagai kepada Royal Observatory, tidak disebut dalam buku Newton. Oleh karena Halley adalah teman Newton, maka dalam pandangannya Halley disebut sebagai ‘parasit’ bagi Oxford. Gagal lewat cara di atas, Flamsteed mencoba cara lain. Menyerang dengan menyebut pandangan agama Halley yang tidak lazim dan beda dengan kepercayaan yang disebutkan dalam Alkitab.  Cara ini ternyata efektif, meskipun Halley memberi sanggahan bahwa semua yang disebutkan itu adalah fitnah belaka, namun khalayak terlanjur mempercayai berita itu, dan David Gregory diangkat untuk mengisi jabatan itu. 
Kekecewaan ini ternyata tidak menyurutkan Halley melakukan penelitian sains. Meskipun dia bekerja untuk Royal Society selain menjadi editor publikasi Philosophical Transactions pada periode tahun 1685  - 1693. Hasil-hasil  pengamatannya diterbitkan oleh Royal Society. Tahun 1686, Halley menerbitkan peta dunia yang mencakup aliran angin di seluruh samudera – merupakan bagan meteorologi pertama dunia.


Karir akademis
Ketika Newton diangkat menjadi Warden (mirip dengan jabatan Walikota) London pada tahun 1696, dengan menggunakan pengaruhnya, Newton mengangkat Halley menjadi pejabat di Chester. Jabatan yang hanya dipegang selama 2 tahun sebelum jabatan itu dihapus. Halley diikutkan dalam armada perang William III, namun hanya sebagai pakar yang harus menentukan garis bujur. Pernah ikut penjelajahan ke Barbados (1698) dan melakukan eksplorasi pantai-pantai di  samudera Atlantik (1699). Kembali ke Inggris dan menerbitkan tabel garis-garis bujur pada peta. Tahun 1701 melakukan investigasi tentang gerak gelombang pasang di pesisir bagian tenggara Inggris. Diberi tugas oleh Ratu Anne, untuk memeriksa pelabuhan-pelabuhan di Adriatik. 
Akhirnya, Halley menduduki jabatan akademis. Diangkat menjadi profesor geometri di Oxford setelah Wallis meninggal. Suksesi ini ternyata mendapat ucapan sinis dari Flamsteed yang menyebut Halley, sekarang, suka minum minuman beralkohol karena sudah lama bergaul dengan para kelasi. Jabatan Halley ini mampu membuat geometri modern dapat dikembangkan dan Inggris akan mampu menghasilkan geometer modern.
Dengan menggunakan acuan katalog Ptolemy, Halley dapat memprediksikan beberapa bintang yang membuat perkembangan berarti dalam astronomi bintang (stellar astronomy).


Menekuni komet
Mulai tahun 1695, Halley melakukan penelitian tentang komet secara seksama. Jika Newton berpendapat bahwa orbit komet berbentuk parabola, namun Halley berpendapat bahwa orbit komet sama dengan planet lain yaitu berbentuk elips. Menggunakan teori orbit komet, Halley menghitung bahwa komet pada tahun 1682 (kelak disebut komet Halley) telah muncul pada tahun 1531 dan 1607 bahkan pada tahun 1305, 1380, 1456. Pada tahun 1705, Halley mengeluarkan makalah dan pernyataan bahwa orbit komet itu adalah 76 tahun dan komet akan kembali pada Desember 1758. Komet itu terbukti kembali melintas pada 25 Desember 1758, berselisih beberapa hari dari prediksi Halley. Halley sendiri sudah 15 tahun sebelumnya meninggal.
Tahun 1720, Halley tua (umur 64 tahun) sukses menggantikan Plamsteed sebagai astronomer kerajaan, posisi yang harusnya sudah dijabat 21 tahun silam. Istri Flamsteed marah besar ketika Halley menjual semua peralatan observasi kuno milik Royal Observatory yang sudah tidak digunakan lagi.
Greenwich adalah lokasi Royal Observatory, digunakan sebagai markas Halley yang menentukan tinggi pasang-surut laut dengan mengamati bulan. Banyak yang mengkritiknya bahwa Halley banyak berkutat dengan hal-hal yang tidak berguna dan kurang akurat dibandingkan Flamsteed.







Kiprah lain
Seperti sudah kita ketahui bersama bahwa antara Newton dengan Leibniz  terjadi saling mengaku bahwa mereka adalah penemu kalkulus. Halley proaktif, meskipun teman akrab Newton, dalam kapasitasnya sebagai sekretaris komite Royal Society, mengusulkan agar pertikaian diselesaikan lewat penengah Royal Society. Tahun 1712, mengusulkan Newton untuk menerbitkan hasil-hasil observasi Flamsteed meskipun belum lengkap (baca: Newton).
Kegiatan Halley tidak hanya mencakup astronomi belaka., dia juga mempelajari arkeologi, geofisika, sejarah astronomi dan solusi-solusi persamaan polinomial.


Posting Komentar untuk "Edmond Halley"