Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

 Tulis Artikel dan dapatkan Bayaran Tiap Kunjungan Rp 10-25 / kunjungan. JOIN SEKARANG || INFO LEBIH LANJUT

Era Revolusi



Era Revolusi


Kata revolusi menjadi kata umum begitu memasuki abad 18. Diawali dengan koloni Inggris di Amerika utara mendapat tekanan, Kanada jatuh ke tangan Perancis, namun puncaknya terjadi pada April tahun 1775. Disusul dengan  prajurit Inggris dikirim ke Lexington untuk memadamkan pemberontakan bersenjata, dimana tindakan ini memicu terjadinya revolusi Amerika pada Juli 1776 sebelum pecah perang terbuka.
Inggris mengalami kekalahan karena tidak memahami geografi ditambah konsentrasi terpecah karena juga sedang berperang dengan Perancis dan Spanyol. Amerika, kemudian, mengangkat jenderal yang sukses memenangkan perang ini, George Washington, sebagai Presiden pertama Amerika pada April 1789. Rupanya kemerdekaan Amerika memberi inspirasi bagi negara-negara lain, terutama di Eropa.

Struktur pemerintahan dan konstitusi di Perancis yang berat sebelah memicu terjadinya revolusi, dimana banyak golongan bangsawan bergelar dengan fasilitas mentereng dan petani yang harus menyewa tanah dari para tuan tanah. Diawali dengan krisis keuangan pada masa pemerintahan Louis XVI pada pertengahan tahun 1788. Untuk mengatasi gejolak masyarakat karena harga roti kemudian terus melambung tinggi, ditetapkan untuk mengadakan pertemuan antar para  perwakilan daerah. Pihak pertama dan pihak kedua adalah wakil dari petinggi dan kalangan bangsawan sedangkan pihak ketiga, jumlah lebih banyak dari jumlah pihak satu dan pihak dua, terdiri dari berbagai profesi dan tokoh-tokoh masyarakat. Tidak diperoleh titik temu sebelum Louis XVI menyuruh tentara berjaga di Paris dan Versailles. Paris yang sudah dalam suasana panas dipenuhi para petani yang mendengar isu bahwa pemerintah akan menyelesaikan konflik tersebut dengan cara kekerasan. Mereka berkumpul, banyak diantaranya wanita, di depan penjara Bastille. Mereka mencari senjata dan mesiu sebelum membombardir penjara ini. Penyerbuan ini diketahui membawa korban 98 orang meninggal dan 73 terluka, meskipun Bastille tidak menyimpan senjata namun revolusi itu sendiri sudah dimulai dengan jatuhnya Bastille.

Revolusi Perancis memberi warna sendiri bagi perjalanan sejarah. Orang-orang terkemuka – termasuk ilmuwan – yang dahulu dianggap sebagai petinggi yang dibenci, tak ayal lagi akan diguilitin atau di penjara setelah terlebih dahulu dicari-cari dan diburu.
Pada masa ini Prusia memunyai pasukan yang siap berperang, namun masih kurang memunyai alasan untuk menyerbu dan relatif tidak banyak karena mengalami kekalahan saat menghadapi serbuan Napoleon.

Damai melanda Eropa, hanya Perancis yang masih dalam tahap pembenahan setelah revolusi Perancis. Ketenangan di Perancis tidak berlangsung lama karena Napoleon Bonaparte dengan ambisi besarnya berusaha menaklukkan negara-negara disekitarnya. Gagal total ketika menyerang Rusia karena dihambat oleh hujan salju dan strategi membakar (kota) Moskow yang dilakukan oleh pasukan Rusia. Korban dari pasukan Napoleon, tidak menemukan apa-apa kecuali puing bekas kebakaran, karena cuaca dingin dan harus berjalan kembali ke Perancis banyak yang meninggal atau ditawan oleh pasukan Rusia.

Perancis sempat menyerbu Mesir, namun sedikit demi sedikit kekuatannya melemah setelah Inggris, Prusia dan Swedia bergabung untuk melawannya.
Napoleon yang pada awalnya mendapat dukungan penuh dari rakyat, namun ternyata perang ini memberi kesengsaraan dan penderitaan bagi rakyat, sehingga timbul pro dan kontra dengan kembalinya Napoleon dari penjara. Perpecahan ini mempercepat  pasukan Inggris dan sekutunya menaklukkan Napoleon di Waterloo. Napoleon kembali diasingkan dan kali ini dikawal oleh pasukan Inggris. Napoleon meninggal di tempat pengasingan ini karena diracun arsenik oleh pembantu pribadinya.



Deret dan Geometri Non-Euclid


Membicarakan deret maka negara Swis adalah sumbernya karena merupakan negara kelahiran Leonhard Euler dan keluarga Bernoulli. Euler menulis banyak karya-karya matematika bahkan simbol-simbol matematika yang dipakai sampai hari ini digagas olehnya. Keluarga Bernoulli, melahirkan anak-anak yang semuanya matematikawan ulung. Nama Nicolaus (senior I, II & III), Johanes (I & II), Jacob (I & II) dan Daniel (I & II) Bernoulli malang-melintang selama 3 generasi dalam pemikiran matematika, pada khususnya. Deret adalah salah satu temuannya selain persamaan diferensial dan teori probabilitas. Makin gemerlap kalkulus setelah disentuh Euler dan keturunan Bernoulli membuat matematikawan berikutnya tinggal mengembangkan. Jean le Rond d’Alembert, Joseph Louis Lagrange, Pierre Simon Laplace, Marie Jean Antoine Condorcet mengupas lebih lanjut tentang penggunaan kalkulus, namun nama yang disebut paling akhir kemudian beralih pada teori probabilitas dan statistik untuk ilmu sosial. Gaspard Monge, Adrien Marie Legendre dan puncaknya pada Jean Victor Poncelet, lebih banyak berkutat dengan geometri baru yang kelak dikenal sebagai proyeksi, dimana biasa dipergunakan untuk menggambar benda-benda padat. Berbeda dengan rekan-rekan Perancis lainnya, Joseph Fourier, justru meneliti deret sebelum tercetus deret Fourier yang sangat terkenal. Semua metematikawan di atas masih ditambah dengan keluarga Carnot. Lazare Carnotyang menjadi petinggi negara sekaligus ilmuwan maupun matematikawan. Carnot senior ini memunyai anak-anak yang berbakat menjadi ilmuwan dan petinggi negara. Posisi sebagai petinggi ini membuat Lazare dapat dengan bebas mengembangkan gagasan guna memajukan sains dan pendidikan di Perancis. Semua anaknya dikenal sebagai ilmuwan terapan karena lebih banyak melakukan praktek. Kelak cucu Lazare Carnot menjadi Presiden Perancis. Masih ada nama, Simeon Denis Poisson, namun kurang banyak dikenal karena lebih banyak menyitir karya orang lain dan tidak ada gagasan baru darinya dan Sophie Germain yang mencoba menekuni matematika namun karena posisi matematikawati dianggap tabu pada masa itu, maka ide dan gagasannya tidak banyak berkembang.

Mengawali kejayaan matematikawan Jerman adalah lahirnya Carl Friedrich Gauss. Meskipun sempat terlunta-lunta karena kekurangan biaya, namun akhirnya matematikawan ini merintis teori bilangan dan menempatkan bilangan imajiner dalam sistem koordinat. Menjelang akhir kejayaan matematikawan Perancis adalah lahirnya Augustin Louis Cauchy yang merintis matriks sebagai bagian dari matematika. Meskipun nama August Ferdinand Mobius tidak begitu dikenal dalam sumbangsihnya dalam bidang matematika, namun namanya dikenal lewat gagasan pita Mobius (Mobius strip) yang seakan  menjungkirkan theorema utama dalam geometri yang digagas Euclid. Dia mengawali ‘gugatan’ terhadap kesahihan geometri Euclid sebelum diteruskan oleh dua orang tempatnya jauh berbeda, metode berbeda namun hasil yang didapat saya yaitu geometri non-Euclid. Geometri Euclid yang sudah berusia ratusan tahun dibantah oleh bapak (Farkas Wolfgang Bolyai) yang gagal dibuktikan namun sukses ditemukan oleh anaknya, Janos Bolyai, dari Hongaria dan Nikolai Ivanovic Lobachevsky dari Rusia. 


Posting Komentar untuk "Era Revolusi"