Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

 Tulis Artikel dan dapatkan Bayaran Tiap Kunjungan Rp 10-25 / kunjungan. JOIN SEKARANG || INFO LEBIH LANJUT

Simeon Denis Poisson



Simeon Denis Poisson
(1781 – 1840)
 
Poisson


Masa kecil

Orang tua Poisson bukanlah berasal dari keluarga bangsawan, meskipun sulit memilah perbedaan antara bangsawan dengan kaum borjuis di Perancis setelah terjadi revolusi, walaupun sistem kelas atau kasta ini masih tetap berlaku di Perancis. Memunyai pasukan adalah hak utama kaum bangsawan namun ayah Poisson adalah seorang prajurit. Posisi prajurit selalu mendapat diskriminasi sebelum akhirnya mengundurkan diri dan beralih profesi dengan mengerjakan tugas-tugas administratif. Pada saat inilah Simeon-Denis Poisson lahir dan didukung penuh oleh kedua orang tuanya agar memulai kehidupan ini dengan kondisi yang lebih baik.


Kakak perempuan dan kakak laki Poisson sudah  meninggal karena sakit, sehingga kelahiran Poisson menjadi berkah tersendiri bagi keluarga ini. Kondisi kesehatan Poisson tidak dapat dikatakan prima, sehingga untuk mengasuhnya dipekerjakanlah seorang pengasuh. Peran ayah terhadap Poisson sangat besar, karena sejak kecil selalu diajar membaca dan menulis olehnya. 


Mengenal matematika
Ketika Poisson berusia 8 tahun, terjadi pemberontakan penduduk Paris pada tanggal 14 Juli 1789 yang dianggap memicu terjadinya revolusi Perancis. Semua yang merasakan diskriminasi dan menderita karena ‘tekanan’ kaum bangsawan memberontak, termasuk ayah Poisson yang melihat peluang ini dengan antusias tinggi memimpin karena jabatan yang disandang adalah kepala distrik Pithivier di Perancis tengah, 80 km dari Paris. Posisi ini mempengaruhi karir anaknya kelak di kemudian hari. Ayahnya memutuskan agar Poisson menjadi ahli bedah, karena pamannya adalah seorang ahli bedah ternama di Fountainbleau. Nyatanya Poisson tidak cocok menjadi asisten ahli bedah karena kurang memunyai koordinasi dalam gerakan – kesehatan Poisson sejak lahir kurang prima, dan tidak memunyai minat dengan profesi di bidang medikal. Akhirnya, Poisson kembali ke rumah, dan ayahnya berusaha kembali mencari profesi yang cocok bagi anak semata wayang ini. Pendidikan yang selama ini dikendalikan oleh kaum bangsawan mendadak bebas dan dapat dimasuki oleh orang awam. Tahun 1796, Poisson dikirim kembali ke Fontainebleau untuk menuntut ilmu di Ecole Centrale. Kurangnya koordinasi tangan dan memunyai minat belajar yang besar, namun pada bidang matematika. Semua gurunya terkesan dengan hasil tes masuk, meski kurang memiliki pendidikan formal, tapi dapat meraih prestasi tertinggi.    

 

Masuk Ecole Polytechnique

Prestasi akademi dengan cepat dapat diraih oleh Poisson. Cukup hanya belajar selama 2 tahun, sebelum masuk ke Ecole Polytechnique, untuk mempelajari matematika secara lebih serius dan mendalam sekaligus mengejar ketinggalannya karena tidak banyak mengenyam pendidikan. Sukses akademis dapat diraih lewat antusiasme tinggi dan kerja keras. Menggunakan waktu luangnya untuk menikmati opera atau aktivitas sosial. Kelemahan, koordinasi tangan, hilang apabila dia mulai menggambar diagram-diagram matematikal. Laplace dan Lagrange adalah dua dosen yang dengan segera mengenali bakat matematika Poisson.
Makalah yang ditulis oleh Poisson yang saat itu masih berumur 18 tahun menarik perhatian Legendre. Poisson berkutat dengan geometri deskriptif yang menjadi topik utama di Ecole, namun harus “mengalah” kepada Monge, karena dia tidak dapat menggambar diagram. Keterbatasan ini adalah problem yang tidak dapat diatasinya apabila dia nanti terjun ke masyarakat atau mempelajari ilmu murni, karena pada kedua hal di atas diperlukan untuk menggambar diagram. Tahun akhir Poisson menulis makalah tentang teori-teori persamaan dan theorema Bezout, yang membuatnya lulus tanpa perlu menjalani ujian akhir. Prestasi ini membuat Poisson diangkat menjadi asisten di Ecole dengan rekomendasi dari Laplace. 


Bentrok dengan Fourier
Karir Poisson terus melejit seiring dengan banyaknya tanggung jawab yang diembannya. Tahun 1815, diangkat sebagai penguji di Ecole Militaire dan tahun berikutnya menjadi penguji ujian akhir di Ecole Polytechnique. Tetap melakukan penelitian dan mengajar sehingga perannya makin mencorong dalam organisasi matematikawan Perancis. Menikah dengan Nacy de Bardi pada tahun 1817, dengan tugas semakin membebani, sehingga tidak mau menerima tugas lagi. Penelitiannya mencakup banyak bidang termasuk matematika terapan. Meskipun Poisson tidak dapat menemukan teori baru, namun peran sebenarnya adalah mengembangkan teori-teori orang lain dan menunjukkan kegunaan teori tersebut. Tahun 1813, Poisson mempelajari potensi daya-tarik dalam molekul, hasilnya akhirnya adalah aplikasi elektrostatis. Disusul dengan penelitian dalam bidang elektrik dan magnetik. Membuat makalah tentang kecepatan suara dalam medium gas, media penghantar panas, getaran-getaran elastik. Buku tentang panas yang diterbitkan Poisson membuat Fourier berang, karena dianggap plagiat. Alasan yang dikemukakan oleh Poisson dapat dimaklumi Fourier pada tahun 1820, sebelum pada tahun 1823 menerbitkan artikel tentang panas, yang hasilnya mempengaruhi Sadi carnot. Banyak karya-karya Poisson dipengaruhi atau merupakan pengembangan karya Laplace. 

 

Teori Probabilitas

Lewat buku Recherches sur la probabilite des Jugements en Matiere Criminelle et Matiere Civile, yang terbit pada tahun 1837, Poisson membahas teori probabilitas, dan istilah distribusi Poisson muncul. Distribusi Poisson mengambarkan probabilitas terhadap peristiwa acak (random) yang akan terjadi pada jeda (interval) waktu atau ruang dengan kondisi probabilitas sangat kecil, meskipun jumlah percobaan yang dilakukan membutuhkan waktu sangat lama  namun hasilnya tidak berarti. Ide-ide Poisson yang beragam membuat namanya diabadikan dalam istilah-istilah dalam matematika, sebagai contoh: integral Poisson, [tanda] kurung Poisson dalam integral, nisbah (ratio) Poisson dalam elastisitas, dan konstanta Poisson dalam elektrik. Meskipun selama hidupnya relatif kurang kurang dikenal sebagai matematikawan Perancis, namun reputasinya sebagai matematikawan terkemuka justru diakui oleh para matematikawan mancanegara. Rupanya ide-ide Poisson menular kepada mereka. Poisson sendiri mendarmabaktikan diri sepenuhnya untuk matematika, seperti yang ditulis oleh Arago, “Kehidupan ini indah hanya dalam dua hal: mempelajari matematika dan mengajarkannya.” 



Posting Komentar untuk "Simeon Denis Poisson"