Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

 Tulis Artikel dan dapatkan Bayaran Tiap Kunjungan Rp 10-25 / kunjungan. JOIN SEKARANG || INFO LEBIH LANJUT

Aksiologi dalam Filsafat

Definisi Aksiologi

Secara etimologis, aksiologi berasal dari perkataan “axios” (yunani) yang berarti “nilai”, dan “logos” yang berarti “teori”. Jadi aksiologi adalah teori tentang nilai.(Burhanuddin Salam,1997).
Sedangkan menurut Jujun S. Sumantri dalam filsafat Ilmu Suatu Pengantar, “aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh”.
Sejalan dengan itu, Wibisono mengatakan, “aksiologi adalah nilai-nilai (value) sebagai tolak ukur kebenaran (ilmiah), etik, dan moral sebagai dasar normatif dalam penelitian dan penggalian, serta penerapan ilmu. Jadi aksiologi adalah suatu teori tentang nilai yang berkaitan dengan bagaimana suatu ilmu digunakan.
Aksiologi akan memberi sebuah pemahaman kepada kita tentang sebuah keseimbangan antara nilai dan bagaimana penilaian kita terhadap suatu objek dan dengan keadaan bangsa saat ini.

Dalam aksiologi terdapat nilai-nilai yang terkandung didalamnnya. Kita dapat menggaris bawahi dari pendapat Drs. Prasetya : adanya nilai jasmani antara lain nilai hidup, nilai nikmat, dan nilai guna, nilai hidup dengan keadaan sekarang benar-benar di prioritaskan. Jika dalam teori nilai hidup merupakan suatu yang dikejar untuk kelangsungan hidupnya, maka dalam prakteknya manusia benar-benar memprioritaskan nilai tersebut.

Seperti saat merapi meletus, masyarakat lebih memilih menyelamatkan diri dan meniggalkan harta benda yang dimiliki. Sedangkan nilai rohani adalah faham tentang nilai religi akan menjadi prioritas ke depan, keyakinan teguh yang dipegang untuk pedoman kehidupan di dunia dan akhirat. Kenyataannya, apabila manusia tidak memiliki pedoman mengenai suatu keyakinan maka dalam hidupnya seolah manusia tidak mempunyai tujuan, tidak mengenal Tuhan, dan tidak mengerti agama.

Dari pernyataan – pernyataan diatas dapat kita simpulkan bahwa aksiologi merupakan suatu ilmu yang mengajarkan cara tentang bagaimana manusia mampu menyeimbangkan antara pengertian dan pelaksanaan nilai dalam kehidupan.

Ilmu merupakan sesuatu yang paling penting bagi manusia, karena dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah. Dan merupakan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa peradaban manusia sangat berhutang kepada ilmu. singkatnya ilmu merupakan sarana untuk mencapai tujuan hidupnya.Dalam aksiologi diuraikan dua hal, yang pertama tentang kegunaan pengetahuan filsafat dan yang kedua tentang cara filsafat menyelesaikan masalah. Untuk mengetahui kegunaan filsafat, kita dapat memulainya dengan melihat filsafat sebagai tiga hal, pertama filsafat sebagai kumpulan teori filsafat, kedua filsafat sebagai metode pemecahan masalah, dan ketiga filsafat sebagai pandangan hidup (philosophy of life).

Yang amat penting juga ialah filsafat sebagai methodology, yaitu cara memecahkan masalah yang dihadapi. Filsafat digunakan sebagai salah satu cara atau model pemecahan masalah secara mendalam dan universal. Filsafat selalu mencari pentebab suatu masalah dari akar-akarnya dan tidak hanya bersumber pada satu susut pandang saja. Ada banyak cara dalam menyelesaikan masalah, mulai dari yang sederhana sampai yang rumit. Sesuai dengan sifatnya, filsafat menyelesaikan masalah secara mendalam dan universal. Penyelesaian filsafat bersifat mendalam, artinya ia ingin mencari asal masalah. Universal artinya filsafat ingin masalah itu dilihat dalam hubungan seluas-luasnya agar nantinya penyelesaian itu cepat dan berakibat seluas mungkin.

Posting Komentar untuk "Aksiologi dalam Filsafat"