Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

 Tulis Artikel dan dapatkan Bayaran Tiap Kunjungan Rp 10-25 / kunjungan. JOIN SEKARANG || INFO LEBIH LANJUT

Konflik dan Teknik Negoisasi dalam Pendidikan

Di dalam sebuah organisasi tidak lepas dari sebuah konfik yang terjadi. Biasanya konflik dipicu karena adanya perbedaan pendapat dalam sebuah pencapaian mufakat. Pencapaian mufakat dilaksanakan dengan banyaknya kesempatan untuk seluruh anggota organisasi untuk mengutarakan pendapat yang dimiliki, namun tidak jarang para anggota merasa tidak puas dengan keputusan yang di dapat. Perbedaan pendapat terjadi karena perbedaan pandangan, pengetahuan, adat istiadat,ciri fisik an keyakinan.
http://poskotanews.com/
Konflik dalam sebuah masyarakat maupun organisasi adalah suatu hal yang wajar, sangat jarang seorang individu tidak memiliki sebuah konflik walaupun konflik dengan dirinya sendiri. Dalam sebuah masyarakat ataupun organisasi tidak sempurna jika tidak adanya sebuah konflik, karena dengan adanya konflik akan memberikan dampak positif kepada organisasi dan anggota organisasi untuk termotivasi menjadi yang lebih baik.

Konflik dapat di selesaikan dengan berbagai cara, salah satunya dengan teknik negosiasi, teknik negosiasi dilakukan untuk mendapatkan jalan tengah tengah dalam suatu konflik yang terjadi.

MAKNA KONFLIK

Konflik berasal dari kata configere yang berarti saling memukul, konflik dapat diartikan sebagai suatu kejadian yang terjadi karena adanya perbedaan pendapat antara satu orang dengan yang lain. Konflik juga dapat diartikan sebagai pertentangan dengan hati nurani. Konflik dapat diartikan sebagai proses sosial antara dua orang atau lebih dengan maksud ingin menyingkirkan pihak yang lain dan menghancurkannya. konflik menurut para ahli dapat diartikan sebagai:
  1. Taqhuiry dalam Newstorm dan Davis (1977). Konflik adalah suatu proses dimana adanya ketidaksetujuan,kontroversi dan pertentangan oleh beberapa pihak secara terus menerus.
  1. Gibson,et al (1997: 437). Dalam suatu organisasi anggota dapat menciptakan suatu kerja sama namun juga dapat menciptakan suatu konflik.
  1. Robbin ( 1996 ). Adanya sebuah konflik atau tidak adanya sebuah konflik ditentukan oleh prinsip masing –masing anggota, jika suatu anggota organisasi tidak menganggapnya sebagai konflik maka konflik itu tidak ada dan tercipta.
  1. Muchlas ( 1999 ). Suatu miniteraktif yg ada pada individual, interpersonal, kelompok atau tingkatan organisasi
  1. Minnery (1985 ). Organisasi adalah bentuk interaksi antara dua orang atau lebih yang salah satunya saling ergantung tetapi juga saling berbeda.
  1. Robbins ( 1993 ). Suatu konflik terjadi karena adanya seorang pihak berasumsi bahwa adanya pihak yang menyerang secara negatif.
  1. Pace dan Faules (1994:249). Adanya pertikaian antara individu dengan individu yang lain karena beberapa alasan.
  1. Folger Poole ( 1994 ). Konflik dapat diekspresikan melalui perilaku komunikasi
  1. Stewart ( 1993 ). Konflik terjadi berpusat pada tujuan yang ingin dicapai
  1. Devito ( 1995: 381 ). Suatu komunikasi antara individu yang disangkal akan menimbulkan konflik.
Faktor penyebab konflik: 1) Perbedaan individu: Setiap individu memiliki perbedaan satu sama lain contohnya perbedaan pendirian dan perasaan. 2) Latar budaya yang berbeda dapat menjadikan sebuah konflik karena susah untuk menyatukan budaya yang satu dengan yang lain. 3) Antara individu yang satu dengan yang lain mengalami perbadaan kepentingan.

Menurut Dahrendorf konflik ada 6 yaitu: 1) Konflik antara atau dalam peran sosial (interpersonal). 2) Biasanya terjadi ketika didalam diri seseorang mengalami dilema dengan apa yang harus dilakukan. 3) Konflik antar kelompok. Biasanya lebih dari dua orang, terjadi karena sebuah pertentangan terhadap suatu pendapat yang hendak dicapai. 4) Antar personal. 5) Diri sendiri dan kelompok. 6) Integroup.

Manfaat konflik: 1) Meningkatkan solidaritas antara peserta musyawarah. 2) Meningkatkan semangat untuk memberikan usul yang baik. 3) Memberikan semangat organisasi untuk menjadi yang terbaik, bahkan jika tidak adanya sebuah konflik akan menjadi tidak lengkap dalam sebuah organisasi.
Dampak negatif konflik: 1) Retaknya hubungan antara individu dalam sebuah organisasi atau masyarakat. 2) Perubahan kepribadian antara individu, misalnya timbulnya rasa dendam karena merasa tidak dihargai dll. 3) Kerusakan harta dan hilangnya jiwa. 4) Mengganggu norma yang ada. 5) Menghambat efektivitas. 6) Menghabiskan waktu.

Konflik merupakan hal yang hampir selalu terjadi dalam sebuah praktek masyarakat dalam sebuah pencapaian mufakat, jika suatu konflik dalam sebuah organisasi hanya dibiarkan tanpa ada titik tengah maka akan menjadikan dampak negatif yang ditimbulkan. konflik dapat diselesaikan dengan berbagai cara salah satunya dapat dilakukan dengan teknik negosiasi.

MAKNA NEGOSIASI

Negosiasi adalah cara mengatasi sebuah konflik yang sering kita lakukan sehari-hari, teknik negosiasi dilakukan dengan cara memilih jalan tengah dalam penyelesaiannya.

Ciri-ciri negosiasi: 1) Melibatkan orang untuk menyelesaikan masalah baik sebagai individual ataupun mewakili sebuah organisasi. 2) Adanya ancaman yang diberikan oleh seorang individu untuk mengatasi pihak yang bertikai. 3) Menggunakan cara-cara tawar menawar (bargain) ataupun tukar menukar (barter). 4) Dilakukan dengan cara tatap muka menggunakan bahasa lisan,gerak tubuh maupun ekspresi wajah. 5) Biasanya negosiasi berisi tentang sesuatu yang terjadi dimasa mendatang. 6) Hasilnya berupa pencapaian mufakat, walaupun di dalam sebuah pencapaian mufakat ada yang tidak setuju dengan kesepakatan tersebut.

Macam-macam negosiasi. 1) Formal: Negoisasi formal biasanya terjadi pada sebuah organisasi. 2) Informal : Negoisasi yang biasanya terjadi diluar lingkungan formal,contohnya dalam lingkungan keluarga.

Faktor-faktor penghambat negosiasi: 1) Informasi yang minim dan kurang tepat dari lawan negosiasi. 2) Kedua belah pihak saling menutup diri. 3) Adanya manipulasi pada salah satu pelaku negosiasi. 4) Adanya kecurangan. 5) Emosi yang tinggi.

Jenis-jenis negosiasi: 1) Negoisasi Win-win, Negoisasi win-win adalah negoisasi yang menghasilkan keputusan yang menguntungkan untuk kedua pihak. 2) Negoisasi Win-lose, Negoisasi win lose adalah negoisasi yang dimenangkan oleh satu pihak saja. 3) Negoisasi Koersif, Negoisasi yang salah satu pihak nya menggunakan kekuatan untuk menekan lawannya. 4) Negoisasi Manipulative. Pihak yang melakukan negoisasi menggunakan janji-janji dalam bernegoisasi.
Langkah-langkah bernegosiasi:
  1. Persiapan
Persiapan dilakukan dengan cara membangun sebuah ruang untuk sebuah negosiasi. Persiapan dilakukan karena sebagai fondasi dalam bernegosiasi. Yang pertama dilakukan dalam sebuah persiapan yaitu menentukan secara jelas apa yang hendak kita capai dalam sebuah negosiasi. Yang kedua yaitu mempersiapkan mental untuk menjadikan diri kita menjadi percaya diri.
  1. Pembukaan
Untuk mengawali sebuah negosiasi adalah hal yang tidak mudah, harus mempunyai sifat percaya diri dan tidak tegang. Dalam sebuah negosiasi harus yang mengawali yaitu dengan menciptakan atmosfir yang baik dalam sebuah ruang negosiasi.Sebaiknya mengembangkan sifat menyenangkan,tegas tidak plin-plan dan teguh pendirian. selanjutnya dengan menyamakan antara pihak yang sedang bertikai.
  1. Melalui proses negosiasi
Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu dengan cara menyampaikan apa yang menjadi keinginan atau tuntutan yang hendak dicapai.pertama dengan cara menunggu kedua belah pihak untuk memulai pembicaraan, yang kedua menyampaikan keinginan dan tuntutan secara tegas, lugas dan percaya diri. Yang ketiga dengan cara menekankan bahwa suatu musyawarah dilakukan untuk mencapai mufakat. Yang keempat yaitu menyediakan ruang untuk kedua belah pihak untuk saling tawar dan tawar menawar, selanjutnya mendengarkan pihak untuk mengutarakan pendapatnya.
  1. Membangun kesepakatan
Akhir dari sebuah negosiasi adalah kesepakatan, dimana kedua belah pihak yang bertikai berjabat tangan untuk menerima kesepakatan yang telah disepakati, kedua pihak telah menyepakati hasil dari negoisasi dan harus berkomitmen menjalankan hasil keputusan

Kesimpulan

Konflik adalah dampak dari suatu praktek masyarakat yang melibatkan dua orang atau lebih, biasanya konflik terjadi karena adanya perbedaan pendapat dan adanya ketidakpuasan terhadap suatu kesepakatan yang telah di dapat. Konflik terjadi karena salah satu individu merasa benar dengan pendapat yang diberikan, ingin menang dan bermaksud untuk saling menyingkirkan. Konflik di dalam sebuah organisasi adalah hal yang wajar, karena dengan adanya konflik akan menjadikan sebuah motivasi terhadap individu dan organisasi terssebut untuk menjadi yang lebih baik.
Negosiasi adalah suatu teknik penyelesaian masalah dengan mengambil jalan tengah dalam sebuah pengambilan keputusan. Biasanya teknik negosiasi berkahir pada ruang diskusi, ruang diskusi dibangun dengan suasana yang relaks dan nyaman, sehingga pihak yang bertikai dengan nyaman mengutarakan pendapatnya.

Teknik negosiasi diawali dengan menentukan apa yang harus di capai dalam sebuah negosiasi, memberikan ketegasan dan menyamakan kedua pihak yang bertikai, selanjutnya proses negosiasi dilakukan dengan pengutaraan pendapat dan proses tawar menawar.Proses terakhir adalah membangun kesepakatan, kesepakatan dicapai dengan diawali pengutaraan kesepakatan, pihak yang bertikai berjabat tangan untuk menyepakati dan berkomitmen dengan hasil keputusan.
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak luput dari sebuah konflik yang ada. Dengan mempelajari teknik negosiasi maka kita dapat menanggapi dan mengatasi konflik dengan bijak.
DAFTAR PUSTAKA
Prijaksono, Aribowo & Roy Sembel “Negosiasi”. The Indonesia Learning Institute, Indonesia. 1999
http://www.prazetyawan.com/2013/11/manajemen-pendidikan-negoisasi-dan.html?m=1
http://marwanhkm.wordpress.com/2012/05/02/makalah-perilaku-organisasi-konflik-dan-negosiasi/
__________
Oleh: Winda Prastika Cintya Arnes
Pendidikan Matematika STKIP Pacitan

Posting Komentar untuk "Konflik dan Teknik Negoisasi dalam Pendidikan"