Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

 Tulis Artikel dan dapatkan Bayaran Tiap Kunjungan Rp 10-25 / kunjungan. JOIN SEKARANG || INFO LEBIH LANJUT

Latar Belakang Filosofi Adanya Manajemen Pendidikan

Manajemen sudah tidak asing lagi untuk didengar. Kata “Manajemen” saat ini sudah banyak dikenal di Indonesia, baik di lingkungan swasta, perusahaan, maupun pendidikan.Berdasarkan kenyataan-kenyataan ini menunjukkan manajemen telah diterima dan dibutuhkan kehadirannya di masyarakat. Manajemen diartikan sebagai suatu rentetan langkah yang terpadu untuk mengembangkan suatu organisasi sebagai suatu sistem yang bersifat sosio-ekonomi-teknis dimana sistem adalah suatu kesatuan dinamis yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan dalam menggerakkan suatu lembaga pendidikan.

A. DEFINISI MANAJEMEN DAN PENDIDIKAN

    Manajemen
    Banyak penulis yang telah berusaha untuk memberikan definisi atau batasan tentang pengertian manajemen. Berikut ini beberapa defenisi tentang manajemen sebagai berikut:
    1. Sukanto Reksohadipprodjo, “Manajemen adalah suatu usaha, merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkordinir serta mengawasi kegiatan dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.
    2. Marry Papker Follett, “Manajemen sebagai seni untuk mendapatkan sesuatu melalui sikap dan keterampilan tertentu.
    3. James A.F. Stoner mengemukakan bahwa manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
    4. Manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses pendayagunaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efisien, efektif dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.
    Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses dengan menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai suatu tujuan bersama.

    Pendidikan
    Pendidikan adalah hidup, pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu. Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perskembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan.
    Dari rumusan di atas nyatalah bahwa pendidikan yang sebenarnya berlaku dalam pergaulan antara orang dewasa dan anak-anak. Memang kita dapati pendidikan orang dewasa dengan anak. Pergaulan antara orang dewasa dengan orang dewasa tidak dikatakan pergaulan pendidikan (pergaulan pedagogis) sebab di dalam pergaulan itu orang dewasa menerima dan bertanggung jawab sendiri terhadap pengaruh terdapat dalam pergaulan itu.

    B. PENTINGNYA MANAJEMEN UNTUK PENDIDIKAN


      Untuk menuju point education change (perubahan pendidikan) secara menyeluruh, maka manajemen pendidikan adalah hal yang harus diprioritaskan untuk kelangsungan pendidikan sehingga menghasilkan output yang diinginkan. Walaupun masih terdapat institusi pendidikan yang belum memiliki manajemen yang bagus dalam pengelolaan pendidikannya. Manajemen yang digunakan masih konvensional, sehingga kurang bisa menjawab tantangan zaman dan terkesan tertinggal dari modernitas. Jika manajemen pendidikan sudah tertata dengan baik dan membumi, niscaya tidak akan lagi terdengar tentang pelayanan sekolah yang buruk, minimnya profesionalisme tenaga pengajar, sarana-prasarana tidak memadai, pungutan liar, hingga kekerasan dalam pendidikan. Manajemen dalam sebuah organisasi pada dasarnya dimaksudkan sebagai suatu proses (aktivitas) penentuan dan pencapaian tujuan organisasi melalui beberapa pelaksanaan.Dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditargetkan sebelumnya, supaya pencapaiannya maksimal. Maka ada beberapa langkah penting (urgensi) yang harus dilaksanakan dalam pengelolaan lembaga pendidikan, yaitu:

      1. Perencanaan (Planning)
      Perencanaan adalah sebuah proses yang dilakukan oleh seorang manajer dalam menentukan tujuan dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bahwa tujuan tersebut dapat dicapai secara keseluruhan.

      2. Pengorganisasian (Organizing)
      Pengorganisasian merupakan proses membagi kerja ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan organisasinya.

      3. Kepemimpinan (Leading)
      Pemimpin pada hakekatnya adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan. Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruhi bawahan sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakannya.

      4. Menggerakkan (Actuatuing)
      Menggerakkan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

      5. Pengawasan (Controlling)
      Pengawasan merupakan tindakan seorang manajer untuk menilai dan mengendalikan jalannya suatu kegiatan yang mengarah demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.

      6. Penyusunan (Staffing)
      Termasuk didalamnya adalah perekrutan karyawan, pemanfaatan sarana dan prasarana, pelatihan, pendidikan dan pengembangan sumber daya karyawan tersebut dengan efektif.

      C. HUBUNGAN MANAJEMEN TERHADAP PENDIDIKAN


        Komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan agaknya dapat dibilang serius. Di saat kondisi bangsa yang masih menghadapi krisis multidimensional seperti sekarang ini, konsistensi pemerintah tetap berupaya untuk melakukan pembenahan (improvisasi) terhadap sistem pendidikan nasional. Salah satu upaya itu adalah pemerintah memberikan peluang selebar-lebarnya bagi institusi sekolah untuk mengembangkan sikap otonomnya dan memperkokoh basis manajemennya.
        Sampai saat ini, permasalahan umum yang menjadi kendala utama bagi penyelenggaraan sekolah adalah persoalan manajemen. Sehingga persoalan ini termasuk bagian dari masalah yang peka dan rawan.
        Karena itu, munculah sebuah pemikiran ke arah pengelolaan pendidikan yang memberikan keluasan kepada sekolah untuk mengatur dan melaksanakan berbagai kebijakan secara luas. Jadi, manajemen itu sangat dibutuhkan dalam upaya mengembangkan suatu lembaga pendidkan ke arah yang lebih baik. Manajemen merupakan kebutuhan yang penting dalam pendidikan yaitu untuk memudahkan pencapaian tujuan manusia dalam organisasi, serta mengelola berbagai sumber daya organisasi, seperti sarana dan prasarana, waktu, SDM, metode dan lainnya secara efektif, inovatif, kreatif, solutif dan efisien.

        Suatu pandangan yang bersifat umum dari pada pandangan-pandangan Di sini menyatakan bahwa manajemen ialah proses mengintegrasikan sumber-sumber yang tidak berhubungan menjadi system total untuk menyelesaikan suatu tujuan.

        KESIMPULAN

        Lembaga pendidikan sebagaimana lembaga-lembaga yang lainnya juga mempunyai tujuan ataupun target yang hendak dicapai. Untuk memuluskan dan mempermudah bagi pencapaiannya maka sebuah lembaga pendidikan membutuhkan sebuah alat yang diharapkan mampu membantu dalam pencapaian tujuan atau target yang diinginkan alat tersebut adalah manajemen pendidkan yang didefinisikan sebagai Suatu metode/teknik atau proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara sistematik dan efektif, melalui tindakan-tindakan perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pelaksanaan (Actuating) dan pengawasan (Controlling) dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
        DAFTAR PUSTAKA
        Redja Mudijaharto, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada, 2005.
        Siswanto, Pengantar Menajemen, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, 2006.
        Syafaruddin, Manajemen Lembaga pendidikan, Ciputat: Penerbit Quantum Teaching, 2005.

        Posting Komentar untuk "Latar Belakang Filosofi Adanya Manajemen Pendidikan"