Penerapan Teori Humanistik dalam Pembelajaran
Belajar bukan hanya menghafal dan bukan hanya mengingat, tetapi belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri siswa. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuannya, sikap dan tingkah laku keterampilan, kecakapannya, kemampuannya, daya reaksinya dan daya penerimaannya. Jadi belajar adalah suatu proses yang aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada pada siswa. Belajar merupakan suatu proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui situasi yang ada pada siswa. Dalam suatu pembelajaran juga perlu didukung oleh adanya suatu teori dan belajar. Secara umum teori belajar di kelompokkan dalam empat kelompok atau aliran meliputi: Teori Belajar Behavioristik, Teori Belajar Kognitif, Teori Belajar Humanistik, dan Teori Belajar Konstruktivisme. Untuk memahami lebih lanjut dalam makalah ini akan membahas mengenai Teori Belajar Humanistik.
Menurut teori humanistik tujuan untuk memanusiakan manusia, oleh sebab itu teori belajar humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang kajian psikologi belajar. Proses belajar dianggap berhasil jika siswa telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Dengan kata lain, siswa telah mampu mencapai aktualisasi diri secara optimal. Teori humanistic cenderung bersifat elektik, maksudnya teori ini dapat memanfaatkan teori apa saja asal tujuannya tercapai. Teori belajar humanistik paling cocok untuk diterapkan dalam materi pembelkajaran yang bersifat pembentukan pribadi, hati nurani, perubahan sikap, analisis terhadap fenomena sosial. Indikator dari keberhasilannya adalah siswa merasa senang, bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola piker perilaku atas kemauannya sendiri.
Berikut adalah langkah-langkah dalam pembelajaran dengan pendekatan humanistik:
Adapun kriteria bentuk pendidikan humanisme adalah sebagai berikut:
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih, C Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT RINEKA CIPTA
Ariefian. 2010. Teori Belajar Humanistik. (online)
Zamroni, Moh. Nur Wahid dan Moh. Syamul Huda. 2009. Teori Belajar Humanistik. (online)
______________
*) Penulis adalah mahasiswa STKIP PGRI Pacitan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris kelas A. Makalah disusun guna memenuhi sebagian
tugas kelompok pada mata kuliah Belajar Pembelajaran tahun akademik 2013/2014 dengan dosen pengampu Afid Burhanuddin, M.Pd.
Anggota kelompok:
- Pengertian Teori Humanistik
Menurut teori humanistik tujuan untuk memanusiakan manusia, oleh sebab itu teori belajar humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang kajian psikologi belajar. Proses belajar dianggap berhasil jika siswa telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Dengan kata lain, siswa telah mampu mencapai aktualisasi diri secara optimal. Teori humanistic cenderung bersifat elektik, maksudnya teori ini dapat memanfaatkan teori apa saja asal tujuannya tercapai. Teori belajar humanistik paling cocok untuk diterapkan dalam materi pembelkajaran yang bersifat pembentukan pribadi, hati nurani, perubahan sikap, analisis terhadap fenomena sosial. Indikator dari keberhasilannya adalah siswa merasa senang, bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola piker perilaku atas kemauannya sendiri.
- Implementasi teori humanistik dalam proses pembelajaran.
Berikut adalah langkah-langkah dalam pembelajaran dengan pendekatan humanistik:
- Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran.
- Menentukan materi-materi pembelajaran.
- Mengidentifikasi kemampuan awal dari peserta didik atau siswa.
- Mengidentifikasi topik-topik pelajaran yang memungkinkan akan melibatkan siswa untuk dapat belajar secara aktif.
- Merancang fasilitas belajar, seperti lingkungan dan media-media pembelajaran.
- Membimbing siswa dalam mengaplikasikan konsep-konsep baru ke situasi yang nyata.
- Membimbing siswa untuk dapat memahami hakikat dan makna dari pengalaman belajar.
- Mengevaluasi proses dan hasil belajar.
- Bentuk Pendidikan Humanistik
Adapun kriteria bentuk pendidikan humanisme adalah sebagai berikut:
- Tersedia fasilitas atau sarana dan prasarana yang memudahkan proses belajar mengajar, artinya harus tersedia berbagai macam bahan pelajaran yang diperlukan.
- Peserta didik diberi kebebasan untuk bergerak di ruang kelas, bebas menyampaikan pendapat mereka, tidak dilarang berbicara yang berkaitan dengan materi pembelajaran, dan tidak ada pengelompokan atas dasar tingkat kecerdasan.
- Terciptanya suasana kelas yang penuh kasih sayang, hangat, hormat dan terbuka, artinya guru bersedia mendengarkan keluhan peserta didik dengan aman dan mampu menjaga rahasia peserta didik.
- Jika ada masalah pribadi dengan peserta didik, guru menangani masalah tersebut dengan jalan berkomunikasi secara pribadi dengan murid yang bersangkutan tanpa melibatkan suatu kelompok.
- Guru mengamati setiap proses belajar yang dilalui murid dengan membuat catatan dan penilaian secara individual, dan meminimalisir tes formal.
- Adanya kesempatan untuk menumbuhkan keprofesionalan guru, dalam arti guru boleh menggunakan bantuan lain termasuk rekan kerjanya.
PENUTUP
- Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih, C Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT RINEKA CIPTA
Ariefian. 2010. Teori Belajar Humanistik. (online)
Zamroni, Moh. Nur Wahid dan Moh. Syamul Huda. 2009. Teori Belajar Humanistik. (online)
______________
*) Penulis adalah mahasiswa STKIP PGRI Pacitan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris kelas A. Makalah disusun guna memenuhi sebagian
tugas kelompok pada mata kuliah Belajar Pembelajaran tahun akademik 2013/2014 dengan dosen pengampu Afid Burhanuddin, M.Pd.
Anggota kelompok:
- Aniati
- Faisal Iqomatul Haq
- Latifah Nuraeni
- Nur Azizah
- Tirta Khalis
Posting Komentar untuk "Penerapan Teori Humanistik dalam Pembelajaran"