Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

 Tulis Artikel dan dapatkan Bayaran Tiap Kunjungan Rp 10-25 / kunjungan. JOIN SEKARANG || INFO LEBIH LANJUT

Prinsip Belajar dan Impilikasinya

Dalamproses pembelajaran diperlukan adanya kesinambungan antar pelaku pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk menjalankan hakekat belajar dan tujuan pembelajaran sebagaimana mestinya agar tercipta hasil yang diharapkan. Kadang hal-hal tersebut tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan sehingga di perlukan cara yang tepat agar tercipta kondisi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan hakekat pembelajaran. Dalam hal ini teori pembelajaran juga sangat membantu mengoptimalkan proses pembelajaran. Teori tersebut di susun sedemikian rupa untuk memudahkan proses pembelajaran dan di harapkan memberi andil dalam proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

image: Klubwanita.com
PENGERTIAN PRINSIP
Prinsip adalah suatu yang dipegang atau suatu panutan utama atau sesuatu yang menjadi dasar pokok dalam berfikir dan berpijak yang perlu dimiliki oleh setiap manusia apabila manusia tidak memiliki sebuah prinsip maka dia tidak akan tahu tujuan hidupnya itu akan dilakukan untuk apa.

PENGERTIAN PRINSIP BELAJAR
Pengertian prinsip belajar menurut Gestalt adalah suatu transfer belajar antara pendidik dan peserta didik sehingga mengalami proses perkembangan dari proses interaksi belajar mengajar yang dilakukan secara terus menerus dan diharapkan peserta didik akan mampu menghadapi permasalahan dengan sendirinya melalui teori-teori atau pengalaman-pengalaman yang telah diterimanya.

Pengertian prinsip belajar menurut Robert H Davies adalah suatu komunikasi terbuka antara pendidik dan peserta didik sehingga siswa dapat termotivasi belajar yang bermanfaat bagi dirinya melalui contoh-contoh dan kegiatan praktek yang diberikan oleh pendidik lewat metode yang menyenangkan siswa.
Sehingga kesimpulan dari pendapat para ahli yaitu prinsip belajar adalah landasan berfikir atau landasan berpijak dan sumber motivasi agar proses belajar dan pembelajaran dapat berjalan dengan baik antara pendidik dan pesert didikntya.


PRINSIP-PRINSIP BELAJAR YANG TERKAIT DENGAN PROSES BELAJAR
Banyak teori dan prnsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli dan antara yang satu dengan yang lain mempunyai persamaan dan perbedaan pendapat. Dari berbagai prinsip belajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang belaku secara umum dan dapat kita pakai sebagai dasar upaya dalam pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun guru dalam upaya meningkatkan mengajarnya.
Berikut ini prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh Rothwal A.B (1961) adalah:
1) Prinsip kesiapan (Readiness)
Proses belajar itu dipengaruhi oleh kesiapan siswa yaitu dalam arti kondisi kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran yang akan diberikan.
2) Prinsip motivasi (Motivation)
Tujuan dalam belajar diperlukan untuk proses yang terarah. Motivasi belajar adalah suatu kondisi belajar untuk memprakarsai kegiatan belajar, mengatur arah kegiatan untuk memelihara kesungguhan dalam belajar.
3) Prinsip persepsi
Sesorang cenderung percaya dengan bagaimana dia memahami situasi. Persepsi adalah suatu interpertasi tentang suatu yang hidup, setiap individu melihat dunia dengan caranya sendiri yang berbeda dari yang lain persepsi ini mempengaruhi perilaku individu.
4) Prinsip tujuan
Tujuan adalah sasaran khusus yang harus ditempuh oleh seseorang, tujuan harus tergambar jelas oleh fikiran dan diterima oleh para pelajar pada saat proses terjadinya sebuah pengetahuan yang baru dia dapatkan.
5) Prinsip perbedaan individual
Adalah proses pengajaran yang semestinya memperhatikan perbedaaan individual peserta didik di dalam kelas, sehungga semua itu dapat mempermudah dalam pencapaian tujuan belajar yang setinggi-tingginya.pengajaran yang hanya memperhatikan satu tingkat sasaran akan gagal memenuhi kebutuhan seluruh peserta didik.
6) Prinsip belajar kognitif
Adalah belajar kognitif melibatkan proses pengenalan dan penemuan. Belajar kognitif mencangkup asosiasi antar unsur pembentukan konsep penemuan masalah dan keterapilan dalam memecahkan suatu masalah, yang selanjutnya membentuk perilaku baru, berfikir, bernalar, dan berimajinasi
7) Prinsip belajar evaluasi
Pada dasarnya evaluasi dapat mempengaruhi proses belajr saat ini dan selanjutnya pelaksanaan evaluasi memungkinkan bagi individu untuk menguji kemajuan dan pencapain tujuan
Secara umum prinsip-prinsip belajar berkaitan dengan:
  • Perhatian dan motivasi
  • Keaktifan
  • Keterlibatan langsung dan pengalaman
  • Pengulangan
  • Tantangan
  • Balikan dan penguatan
  • Perbedaan individual
Keterlibatan langsung dalam proses belajar
Edgar Dale dalam penggolomgan pengalaman belajar yang dituangkan dalam pengalamanya mengemukakan bahwa cara belajar yang baik adalah belajar melalui pengalaman langsung, apabila dalam belajar melalui pengalaman langsung maka muridtidak sekedar hanya mengamati langsung tapi dia juga harus menghayati, terlibat langsung dalam pembuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.
Pentingnya keterlibatan dalam belajar dikemukakan oleh John Dewey gengan “learning by doing-nya”. Belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan langsung. Belajar harus dilakukan oleh siswa secara akativ baik induvidual maupun kelompok denagn cara memecahkan masalah (problem solving), dan guru bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator.
Keterlibatan siswa dalam belajar jangan diartikan keterlibatan fisik semata, namun harus lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapainan dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan, intermalisasi dan nilai-nilai dalam pembentukan sik, dan juga pada saat mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan keterampilan.

Perhatian dan motivasi
Perhatian mempunyai peranan penting dalam prioses belajar.perhatian terhadap belajar akan timbul pada siswa apabila bahan pembelajaran ssuai dengan kebutuhan mereka. Apabila bila bahan pembeajaran kiranya sudah sesuai dengan kebutuhan, diperlukan untuk belajar lebih lanjaut atau diperlukan dalam kegiatan sehari-hari. Disamping motivasi mempungyai peranan penting dalam proses belajar, motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang.
Motivasi mempunyai kitan yang erat dengan minat, siswa yang memiliki minat terhadap bidang studi tertentu cendenrung tertarik perhatianya dengan demikian timbulah motivasi untuk mempelajari bidang studi itu dengan sungguh-sungguh. Motivasi juga dipengaruhi oleh nilai-nilai yang penting dalam kehidupanya.

Keaktifan belajar
Dalam proses belajar siswa biasanya selalu menampakan sifat keaktifanya. Keaktifan itu bermacam-macam bentuknya, mulai kegiatan fisik yang mudah diamati, sampai kegiatan psikis yang sangat susah untuk diamati. Kecenderungan dewasa ini menganggap bahwa anak adalah manusia yang aktif anak mempunyai dorongan untuk bertindak sesuatu yang mempunyai kemampuan dan aspirasi sendiri. Belajar tidak bisa dipaksa oleh orang lain juga tidak bisa dilimpahkan oleh orang lain. Belajar akan terjadi apabila anak aktif dengan mengalaminya sendiri. Mon Dewey misalkan mengemukakan bahwa, belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif itu harus datang dari siswa itu sendiri dan guru hanya sekedar pembimbing dan pengarah.

Pengulangan belajar
Dalam prinsip belajar perlu adanya proses pengulangan yang dikemukakan oleh teori psikologi Dava. Menurut toeri ini belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri daria daya mengingat, menganggap, mengamat, menghayal, dan merasakan. Dengan adanya pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang dengan baik.
Banyak tingkah laku manusia yang terjadi karena kondisi, menurut teori ini perilaku individu dapat dikondisikan dan belajar adalah upaya untuk mengkondisikan suatu perilaku atau respon terhadap sesuatu. Prinsip pengulangan masih relevan sebagai dasar pembelajaran. Dalam belajar sangat lah diperlukan toeri pengulangan agar kegiatan belajar dapat berjalan sebagai mana mestinya.

Sifat merangsang dan menantang
Teori Medan dari Kurt Lewin mengemukakan bahwa situsi belajar itu berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis. Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tapi kadang kala menghadapi suatu rintangan yang mempelajari bahan belajar, maka ada motif untuk mengatasi hambatan atau rintangan itu, yaitu dengan mempelajari bahasa belajar tersebut.
Agar pada anak itu timbul motif yang kuat, maka bahan yang dipelahjari haruslah menantang. Bahan belajar yang baru adalah yang perlu mengandung banyak masalah sehingga perlu dipecahkan sehingga siswa tertantang untung mempelajarinya. Pelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk menemuksan konsep-konsep, prinsip-prinsip akan menyebabkan siswa unruk mencari dan memnemukan hal-hal tersebut.

Pemberian balikan atau umpan balik dan penguatan belajar
Prinsip belajar yang berkaitan dengan balikan atau timbal balik ditekankan oleh teori belajar operant condicioning dari B.F. Skinner dalam tori ini yang diperkuat adalah responnya, pada dasarnya siswa akan lebih giat belajar apabila mengetahui atau mendapat hasil yang baik. Itu akan menimbulkan balikan yang menyenangkan bigi siswa tersebut dan berpengaruh baik bagi usaha belajar yang selanjutnya.
Siswa mendapat nilai yang baik dalam hasil ulangannya, nilai yang baik itulah yang mendorong untuk siswa belajar lebih giat lagi, nilai yang baik iitu merupakan penguatan yang positif. Sebaliknya anak yang emndapat nilai yang jelek itu akan merasa takut tidak nail kelas, karena takut itukah dia terdorong untuk belajar lebih giat lagi, dan inilah yang disebut penguatan negativ. Format belajar berupa tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan, dan sebagainya merupakan cara belajar mengajar yang memungkinkan terjadinya balikan dan penguatan.

IMPLIKASI PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
ü Perhatian dan motivasi
Siswa dituntut untuk memberikan perhatian yang mengarah pada pencapaian tujuan belajar. Adanya tuntutan untuk sekaku memberikan perhatian ini, menyebabkan siswa harus membangkitkan perhatianya kepada segala pesan yang dipelajarinya. Pesan-pesan yang menjadi isi pelajaran seringkali dalam bentuk suara, warna, bentuk, gerak, dan rangsangan lain yang berhubungan dengan panca indra. Denagn demikian siswa diharapkan bisa melatih indranya untuk mengembangkan/meningkatkan minatnya yang dapat mempengaruhi motivasi.

ü Keaktifan
Dalam proses belajar mengajar siswa dituntut untuk selalu aktif dalam proses pembelajaran. Untuk memperoleh pembelajaran yang efektif perilaku mencari-cari informasi itu sangatlah penting dan dibutuhkan. Implikasi prinsip keaktifan siswa lebih menuntut pada keterlibatan langsung siswa dalam proses pembelajaran.

ü Keterlibatan langsung
Implikasi dari prinsip ini dituntut bagi para siswa agar tidak segan-segan mengerjakan tugas belajar yang diberikan kepadanya. Dengan keterlibatan secara langsung ini maka secara otomatis akan membuat mereka memperoleh pengalaman atau berprngalaman.

ü Pengulangan
Betuk-bentuk perilaku pembelajaran yang merupakan implikasi prinsip pengulangan diantaranya, siswa diarahkan misalkan menghafal, mengerjakan soal-soal, dan sebagainya dengan cara itu maka siswa akan selalu ingat apah yang pernah mereka dapatkan.

ü Tantangan
Implikasi prinsip tantangan, yaitu tuntutan yang ada pada dirinya bahwa dia harus memiliki keingintahuan yang besar terhadap segala permasalahan yang dihadapinya. Bentuk-bentuk perilaku siswa yang merupakan implikasi dari prinsip tantangan yaitu meklakukan eksperimen atau mencari tahu pemecahan suatu masalah.

ü Perbedaan individual
Implikasi adanya perbedaan individual yaitu, pada umumnya perbedaan individual siswa itu dapat berupa perilaku fisik maupun psikis., semua ini dapat dilihat dalam setiap kegiatan atau perilaku dari siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

PENUTUP
Prinsip belajar adalah landasan berfikir, dan sumber motivasi agar proses beajar mengajar dapat berjalan dengan baik antara pendidik dan peserta didiknya. Prinsip ini dijadikan dasar dalam upaya pembelajaran untuk mencapai hasil yang diinginkan.
v Berikut ini prinsi-prinsip belajar yang dikemukakan oleh Rothwal A.B(1961):
  1. Perhatian & motivasi
  2. Keaktifan
  3. Keterlibatan langsung
  4. Pengulangan
  5. Tantangan
  6. Balikan/penguatan
  7. Perbedaan individual.
Implikasi prinsi-prinsip belajar:
  • Perhatian dan Motivasi, bagi guru yang harus dilakukan yaitu memberi metode belajar yang bervariasi, sedangkan bagi siswa dituntut memberiakan perhatian terhadap rangsangan yang diberikan.
  • Keaktifan, bagi guru memberikan kesempatan siswa untuk bersksperimen, sedangkan bagi siswa dituntut untuk mengolah jasil belajarnya secara efektif.
  • Keterlibatan langsung, bagi guru melibatkan siswa dalam mencari informasi, sedangkan bagi siswa dintuntut untuk mengerjakan tugasnya sendiri.
  • Pengulangan, bagi guru merancang hal-hal yang perlu diulang, sedangkan bagi siswa kesadaran siswa dalam mengerjakan latihan-latihan yang diulang-ulang.
  • Tantangan, bagi guru yaitu memberikan tugas pada siswa untuk memecahkan masalah, sedangkan bagi siswa belajar mandiri dan mencari pemecahan masalah sendiri.
  • Balikan dan penguatan, bagi guru memberikan jawban yang benar dan memberi kesimpulan, bagi siswa memcocokan jawaban antar siswa dan guru.
  • Perbedaan individual, bagi guru menentikan metode sehingga dapat melayani seluruh siswa, bagi siswa belajar menurut kecepatan belajr siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati 2006, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta
Paulina,Panen,2003, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : UT
______________
Aniati, penulis adalah mahasiswa STKIP PGRI Pacitan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris kelas A.

Posting Komentar untuk "Prinsip Belajar dan Impilikasinya"