Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

 Tulis Artikel dan dapatkan Bayaran Tiap Kunjungan Rp 10-25 / kunjungan. JOIN SEKARANG || INFO LEBIH LANJUT

Proses Pembentukan Karakter

Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumber daya tersebut, pendidikan yang memiliki peran yang sangat penting. Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berilmu, kreatif, mandiri, menjadi warga yang demokratis, dan bertanggung jawab.
Hal tersebut berkaitan dengan proses pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun, dan berinteraksi dengan masyarakat. Mutu pendidikan karakter peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan karena, kesuksesan itu didudkung oleh soft skill dan hard skilnya. Untuk itu perlu diketahui bahwa betapa pentingnya pendidikan karakter bagi semua orang, khususnya bagi bangsa Indonesia sendiri.

Pengertian Pendidikan Karakter
Karakter adalah sikap atau tingkah laku dari dalam pribadi seseorang. Karakter juga merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Mha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama. Hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah atau peserta didik yang meliputi kemampuan, kesadaran, kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut kepada Tuhan Yang Maha Esadidri sendiri, sesama manusia, dan lingkungan. Dalam proses pembentukan karakter di sekolah semua komponen harus dilibatkan termasuk komponen-komponen itu sendiri yang meliputi komponen pendidikan itu sendiri, isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, dan sebagainya.

Pada dasarnya proses pembentukan karakter itu sendiri yang paling penting yaitu menerapkan tentang pengenalan tentang suatu hal-hal baru yang belum diketahui lalu dipahami secara bertahap agar benar-benar dimengerti dan setelah itu dapat diterapkan, dan apabila sudah diterapkan dilakukanlah pengulangan agar mereka terbiasa dengan karakter tersebut. Karakter akan menjadi semakin kuat jika ikut didorong oleh suatu ideologi atau kepercayaan.

Pengertian Beda Karakter Dan Kepribadian
Setiap manusia dilahirkan pasti memiliki kepribadian yang berbeda-beda dan pasti ada kelebihan dan kelemahannya di aspek kehidupan sosial dan masing-masing pribadi. Kepribadian manusia secara umum ada 4 yaitu:
  1. Koleris yaitu tipe ini dicirikan pribadi yang suka kemandirian, tegas, berapi-api dan suka tantangan.
  2. Sanguinis yaitu tipe ini dicirikan suka hal yang praktis, selalu ceria, suka dengan kejutan, suka sekali dengan kegiatan sossial dan bersenang-senang.
  3. Phlegmatis yaitu tipe ini dicirikan pribadi yang suka bekerjasama, menghindari konflik, tidak suka perubahan menadadak, teman bicara yang enak, suka hal-hal yang pasti.
  4. Melankolis yaitu,tipe ini dicirikan pribadi yang suka dengan hal detail, menyimpan kemarahan, perfection, suka intruksi yang jelas.
Setiap manusia belajar untuk mengatasi dan memperbaiki kelemahanya, serta muncul kegiatan positif yang baru inilah yang disebut dengan proses pembetukan karakter. Proses pembentukan karakter adalah pemberian pandangan mengenai berbagai jenis nilai hudup, seperti kejujuran, kecerdasan, kepedulian, dan lain-lain. Dan itu adalah pilihan dari masaing-masung individu yang perlu dikembangkan dan perlu dibina sejak usia dini.
Karakter itu sendiri tidak bias diwariskan, karakter tidak bisa dibeli atau pun ditukar. Karakter harus dibangun dan dikembangkan secara sadar dari hari demi hari dan membutuhkan proses secara bertahap karena tidak bisa diwujudkan secara instan. Karakter akan melindungi segala sesuatu yang dihargai dalam kehidupan di masyarakat ini. Setiap orang bertanggung jawab atas karakternya, setiap orang memeiliki kontrol penuh atas karakternya yang dalam arti tidak dapat menyalahkan orang lain atas karakter yang buruk, karena pada dasarnya diri sendirilah yang bertanggung jawab penuh dalam mengembangkan pribadinya sendiri.
Contoh Program Pendidikan Karakter
  1. Dilingkungan sekolah
  • Training guru
Terkait dengan program pendidikan karakter disekolah, bagaimana menjalankan dan melaksanakan pendidikan karakter di sekolah. Serta bagaimana cara menyusun program dan melaksanakannya dari gagasan ke tindakan.
Program ini membekali dan menberi wawasan pada guru tentsng psikologi anak, cara mendidik anak dan memahami mekanisme pikiran anak, dan 3 faktor kunci ,menciptakan anak sukses serta kiat praktis dalam memahami dan mengatasi anak yang bermasalah dengan perilakunya.
  • Program bimbingan mental
Sesi workshop therapy, yaitu yang bertujuan untuk mengubah serta membimbing mental anak usia remaja. Setelah mengikuti ini anak akan berubah seketika menjadi anak yang mempunyai sifat positif.
Sesi khusus seminar untuk orang tua, dalam program ini dapat membantu orang tua untuk mengenali anaknya dan memperlakukan anaknya menjadi yang lebih baik lagi agar anak lebih sukses dalam kehidupanya. Dalam seminar ini orang tua akan mempelajari pengetahuan dasar yang bagus untuk mengetahui psikologi anak dan keluarga. Memahami konsep menangani anak di rumah dan di sekolah, serta lebih mengerti dan memahami jaln pikiran anak.
  1. Lingkungan Keluarga
  • Membangun karakter anak usia dini
Karakter akan terbentuk sebagai dasar pemahaman 3 hubungan yang pasti dialami oleh setiap manusia yaitu, hubungan dengan diri sendiri, Hubungan dengan lingkungn, Dan hubungan dengan Tuhan Yang Mha Esa. Setiap hubungan tersebut akan menghasilkan pemahaman yang pada akhirnya akan menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara anak memehami hubungan tersebut akan menentukan cara anak mengenal dan memperlakukan dunianya. Tumbuhkan pemahaman positif pada anak sejak usia dini, salah satunya dengan cara memberikan kepercayaan pada anakuntuk mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, hal tersebut akan membantu anak mengarahkan potensinya, dengan begitu meraka akan mampu mengarhkan eksplorasi dengan sendirinya.
Biasakan anak untuk bersiosialisasi dan berinterkasi dengan lingkungan di sekitarnya. Tapi pada dasarnya pilihan terhadap lingkungan sangat menentukan pembentukan karakter anak. Lingkungan yang baik dan sehat akan menentukan siskap dan karakter dari anak tersebut lingkungan yang sehat dan baik akan meciptakan karakter yang baik dan sehat pula, begitu juga dengan lingkungan yang buruk akan menimbulkan karakter yang buruk juga. Dan yang tidak bisa diabaikan yaitu membangun hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa hubungan yang perlu dilakukan yaitu dengan cara penghayatan ibadah secara rutin.
Tujuan , landasan, dan prinsip pembentukan karakter
  1. Tujuan pendidikan karakter
Tujuan pendidikan karakter merupakan rumusan mengenai kualitas manusia yang harus dikembangkan oleh suatu program pendidikan, tujuan pendiddikan karakter diantaranya yaitu:
  • Mengembangkan potensi peeserta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai Pancasila.
  • Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji fdan sejalan dengan nilai-nilai unuversal Pancasial.
  • Menaanmkan jiwa kepemimpinan dan rasa tanggung jawab kepada peserta didiksebagai generasi penerus bangsa.
  • Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, dan berwawasan yang luas.
  • Mengembangkan kehidupan di lingkungan sekolah sebagai lingkungan yang aman, jujur, penuh kreatifitans, dan bersahabat serta dengan rasa kebangsaan yang tinggidan penuh kekeuatan.
Secara singkatnya tujuan dari pembentukan karakter itu sendiri adalah, mempersiapkan perserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memeiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkaan nilai-nilai etika Pancasila. Pendidikan karakter juga bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pendidikan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh dan sesuai dengan standart kompetensi kelulusan. Melalui pendidikan karakter dihapkan peserta didik mampu secra mandiri meningkatkan dan menggunakaN pengetahuanya untuk mengkaji nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud sebuah karakter yang baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
  1. Landasan pendidikan karakter
Pendidikan bukanlah sekedar memberikan pengetahuan, melainkan lebih dari itu pendidikan itu adalah melatih kemampuan manusia untuk berfikir lebih luas lagi. Manusia pada dasarnya memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari makhluk lainya yaitu dianugrahi keceerdasan dan akal pikiran. Sehungga dengan akal pkiran tersebut diharapkan manusia dapat mengetahui dan mengembangkan potensi-potensi yang sudah dimilikinya sejak lahir, inilah yang menjadi dasar landasan dalam proses pembentukan karakter.
Nilai-nilai pendidikan karakter merupakan nilai yang dikembangkan dan diidentifikasi dari sumber-sumber agama, karena masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragama, maka kehudupan individu dan bermasyarakat didasari dari nilai-nilai yang diajarkan agama. Dan sumber yang kedua yaitu Pancasila, sebagai eaga negara Indonesia pendiddikan karakter yang diterapka harus sejalan dengan denfan karakter bangsa yaitu Pancasila, dan UUD195. Pada dasarnya pancasila mempunyai tujuan yaitu sebagai pandangah hidup bangsa. Bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dijadikan landasan pokok dalam berfikir, dan berbuat sehingga hal ini mengharuskan warga Indonesia untuk merealisasikan nilai-nilai Pancasila itu ke dalam salah satunya menerapkan dalam proses pembentukan karakter. Dengan caara menerapkan nilai-nilai tersebut maka tinglah laku kiata akan menjadi timgkah laku yang baik dan terlindungi dari hal-hal yang tidak sesuai dengan Pancasila.
  1. Prinsip pendidikan krakter
Prinsip-prinsip dalam proses pembentukan karakter yaitu adalah sebagi berikut:
  • Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter.
  • Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya mencangkup pemikiran, perasaan dan perilaku yang baik.
  • Menggunakan pendekatan yang tajam, dan aktif untuk membangun karakter.
  • Menciptakan komunikasi sekolah yang menciptakan kepedulian.
  • Memberi kesempatan pada siswa untk menunjukkan perilakuyang baik.
  • Memiliki cakupan kurikulum yang bermakna dan menantang yang menghargai semua siswa, membagun karakter mereka dan membantu mereka untuk suskses.
  • Mengusahakan tumbuhnya motivasi dari para siswa.
  • Memfungsikan seluruh staf sekolahsebagai komunitas moral yang berbagai tanggung jawab untuk pendidikan karakter yang setia pada nilai dasar yang sama.
  • Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam membanguninisiatif pendidikan karakter.
  • Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha membangun karakter.
  • Mengevaluai karakter sekolah fungsi staf sekolah sebagai guru-guru karakter dan manifestasi karakter posistifdalam kehidupan siswa.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.penddidikankarakter.com/membangun-pendidikan-karakter-sejak-usia-dini
http://lapazinaction.blogspot.com/2012/03/tujuan-dan-fungsi-pendidikan.html diakses pada tanggal 7 September 2013 pukul 08.41
http://mz-arifin.blogspot.com/2012/05/11-prinsip-pendidikan-karakter.html diakses pada tanggal 10 September 2013 pukul 17.16
______________
*) KHOIRUNNISA, penulis adalah mahasiswa STKIP PGRI Pacitan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris kelas A.

Posting Komentar untuk "Proses Pembentukan Karakter"