Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

 Tulis Artikel dan dapatkan Bayaran Tiap Kunjungan Rp 10-25 / kunjungan. JOIN SEKARANG || INFO LEBIH LANJUT

Teori Pemrosesan Informasi vs Teori Kinerja Otak

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan maka belajar, hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi karena siswa mepelajari sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-benda atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar. Tindakan belajar dari suatu hal tersebut nampak sebagai perilaku belajar yang nampak dari luar. Pengertian belajar sangat beragam banyak dari para ahli yang mengartikan secara berbeda-beda dari definisi belajar. Sebagaimana kita ketahui bahwa belajar merupakan hal yang penting dalam bidang pendidikan. Tentu saja dalam proses belajar terdapat teori-teori yang memunculkan adanya belajar.
Pembahasan

Teori Pemrosesan Informasi

Adalah teori kognitif tentang belajar yang menjelaskan tentang pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak. Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu perlu menerapkan strategi belajar tertentu yang dapat memudahkan semua informasi diproses di dalam otak melalui beberapa indera. Komponen pertama dari system memori yang dijumpai oleh informasi yang masuk adalah registrasi penginderaan. Registrasi penginderaan menerima sejumlah besar informasi dari indera dan menyimpannya dalam waktu yang singkat, tidak lebih dari dua detik. Bila tidak terjadi dari suatu proses terhadap informasi yang disimpan dalam register penginderaan, maka dengan cepat informasi itu akan hilang. Keberadaan register penginderaan mempunyai dua implikasi penting dalam pendididkan.

Pertama orang harus menaruh perhatian pada suatu informasi bila informasi itu harus diingat. Kedua, seseorang memerlukan waktu untuk membawa semua informasi yang diluhat dari waktu singkat masuk ke dalam kwesadaran. Interpretasi seseorang terhadap rangsagan dikatakan sebagai persepsi. Persepsi dari stimulus tidak langsung seperti penerimaan stimulus, karena peresepsi di pengaruhi oleh mental, pengalaman masa lau, pengetahuan, motivasi, dan banyak factor lain. Informasi yang dipersepsi seseorang dan mendapat perhatian, akan ditransfer ke komponen ke dua dari system memori, yaitu memori jangka pendek dan memori jangka panjang.

Memori jangka pendek adalah sistem penyimpanan informasi dalam jumlah terbatas hanya dalam beberapa detik. Satu cara untuk menyimpan informasi dalam memori jangka pendek adalah memikirkan tentang informasi itu atau mengungkapkannya berkali-kali. Guru mengalokasikan waktu untuk pengulangan selama belajar. Memori jangka pendek merupakan bagian dari system memori tempat menyimpan informasi untuk periode panjang. Perkembangan seseorang dalam pemrosesan informasi berkaitan dengan perubahan-perubahan kuatitatif dan kualitatif dalam aspek ini serta pengaruh-pengaruh genetis dalam lingkungan. Inti dari perkembangan dalam pemrosesan informasi adalah terbentuknya system pada diri seseorang yang semakin efisien untuk mengontrol aliran informasi. Prinsip dasar model tingkat pemrosesan informasi adalah semakin besar upaya pemrosesan informasi, selama belajar, semakin dalam informasi tersebut akan disimpan dan diingat. Prinsip ini telah banyak diaplikasikan dalam penyusunan setting pengajaran verbal, seperti mengingat daftar kata, juga pengajaran membaca.

Kekurangan teori pemrosesan antara lain:
  1. Tidak semua individu mampu melatih memori secara maksimal
  2. Proses internal yang tidak dapat diamati secara langsung
  3. Tingkat kesulitan mengungkap kembali informasi-informasi yang telah disimpan dalam ingatan.
  4. Kemampuan otak tiap individu tidak sama. 
Kelebihan dari teori pemrosesan antara lain:
  1. Membantu terjadinya proses pembelajaran sehingga individu mampu beradaptasi pada lingkungan yang selalu berubah.
  2. Menjadikan strategi pembelajaran dengan menggunakan cara berfikir yang berorientasi pada proses lebih menonjol.
  3. Kapabilitas belajar dapat disajiakn secara lengkap.
  4. Prinsip perbedaan individual terlayani. 

Teori Kinerja Otak

Proses pembelajaran sangat terkait dengan kerja otak kanan dan otak kiri. Cara yang baik untuk menghormati kerja keunikan otak dan perbedaan anak adalah dengan mempertibangkan gaya pembelajaran. Ada banyak gaya pemebelajaran yang tersedia sekarang ini dan masing-masing memiliki poin-poin yang kuat. Semuanya mempunyai perbedaan dari hal proses input, filter kognitif, pemrosesan, dan gaya respon.

Seluruh pemikiran tentang gaya pembelajaran menjadi tidak relevan ketika kita mempertimbangkan tentang seberapa banyak perbedaan yang berkembang dalam otak.
Dua hal yang paling penting di ingat dalam membangun sebuah pendekatan gaya pembelajaran berbasis kemampuan otak yang sukses adalah memberikan berbagai pendekatan berbeda-beda dan menawarkan pilihan serta variasi. Sebagai pembelajar, kita tidak memiliki gaya pemeblajaran yang ditentukan secara genetic atau menjadi satu-satunya gaya pembelajaran. Berikanlah variasi yang terus-menerus dan paparkanlah para pembelajar dengan berbagai macam gaya pemebelajaran. Paparan ini akan membantu mereka menjadi pembelajar yang lebih fleksibel. Prestasi belajar di sekolah sangat peserta didik sangat dipengaruhi oleh kemampuan umum yang diukur oleh IQ, IQ yang tinggi meramalkan sukses terhadap prestasi belajar. Namun, IQ yang tinggi ternyata tidak menjamin sukses di masyarakat.

Pada permulaan tahun sembilan puluhan berbagai penelitian menujukkan bahwa diinspirasi oleh berbagai psikolog humanis seperti Maslow, Rollow May, Carl Rogers yang sangat memperhatikan segi-segi subyektif (perasaan) dalam perkembangan psikolog, eksplorasi tentang emosi telah menunjukkan pada sumber-sumber emosi. Ternyata emosi selain mengandung perasaan yang dihayati seseorang, juga mngandung kemampuan mengetahui (menyadari) tentang perasaan yang dihayati dan kemampuan bertindak terhadap perasaan itu. Bahkan pada hakikatnya emosi itu adalah impils untuk bertindak. Goleman menyatakan bahwa selain rational mind, seseorang memiliki an emotional mind yang masing-masing diukur oleh IQ dan EQ dan bersumbar masing-masing dari head dan heart. Kedua kehidupan mental tersebut, meskipun berfungsi dengan cara-caranya sendiri, bekerja secara sinergis dan harmonis

Kekurangan dari teori kinerja otak antara lain:
  1. Memerlukan fasilitas yang memadai dalam medukung praktek pembelajaran teori ini
  2. Memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk dapat memahami dan mempelajari bagaimana otak kita bekerja.
  3. Tenaga kependidikan di Indonesia belum sepenuhnya mengetahui tentang teori ini karena masih baru.
  4. Memerlukan biaya yang tidak sedikit dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang baik bagi otak.
 Kelebihan dari teori kinerja otak antara lain:
  1. Memperhatikan kerja alamiah otak si pembelajar dalam proses pembelajaran.
  2. Memberikan suatu pemikiran baru tentang bagaimana otak manusia bekerja.
  3. Menciptakan iklim pembelajaran dimana pembelajar dihormati dan didukung.
  4. Menghindari terjadinya pemforsiran terhadap kerja otak.
  5. Dapat menggunakan berbagai model pembelajaran dalam mengaplikasikan teori ini. 

Kesimpulan

Teori pemrosesan informasi didasari oleh asumsi bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Pembelajaran berbasis kemampuan otak (neuroscience) adalah pembelajaranyang diselaraskan dengan cara otak yang didesain alamiah untuk belajar (apa saja yang baik bagi otak). Setelah kita mempelajari teori ini, diharapkan untuk dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Semua teori pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya dapat diambil untuk kegiatan pembelajaran dan kekurangannya dapat diperbaiki dengan menginovasinya. Teori yang satu dengan teori yang lain semua saling berhubungan.

Daftar Pustaka
M. Saekhan Muhith, M. Pd. 2007. Pembelajaran Kontekstual. Kudus: Rasail.
id.wikipedia.org/wiki/Analisis_Teori_Belajar
trimanjuniarso.files.wordpress.com

___________
Disusun Oleh:
Nama: Latifah Nuraeni
NIM: 1388203017
Kelas: PBI A

Posting Komentar untuk "Teori Pemrosesan Informasi vs Teori Kinerja Otak"